Materi Ajar "ZAT MAKANAN" Untuk Kelas XI
Materi Pokok: Sistem Pencernaan
Sub Topik:Zat Makanan
Tujuan Pembelajaran:
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) peserta didik dapat mengidentifikasi zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, menjelaskan kandungan zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia, menguraikan fungsi zat makanan bagi tubuh manusia, mendeskripsikan dampak kekurangan gizi bagi tubuhlaporan analisisnya berdasarkan sikap rasa beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berkebhinekaan global dalam kehidupan setiap hari.
Kelas: XI
Cermati Artikel Berikut !
Nafsu makan anak yang tidak bisa ditebak, sering kali menimbulkan masalah dalam pola dan pemberian makan pada balita.
Jika terjadi sekali atau dua kali mungkin tidak masalah. Namun, kalau berkelanjutan bisa terus berlanjut sampai anak beranjak dewasa kelak.
Maka itu, sebagai orangtua, penting untuk memantau dan mengenali sedini mungkin ketika anak memiliki masalah yang membuatnya sulit makan dengan nyaman.
Berikut berbagai masalah makan pada balita yang kerap membuatnya jadi lebih susah makan:
1. Memiliki masalah kesehatan
Orang dewasa sering mengeluhkan tidak nafsu makan ketika tubuhnya sedang tidak sehat, begitu juga anak-anak. Beberapa masalah kesehatan yang membuat susah makan pada balita seperti:
-Radang tenggorokan
-Ruam kulit
-Demam
-Sariawan
-Sembelit
-kekurangan zat besi
-Infeksi saluran kemih
-Anemia
-Flu
-Sakit perut
-Cacingan
Minimnya kesadaran mengenai kebersihan diri sendiri dan lingkungan misalnya menjadi salah satu penyebab cacingan yang biasa terjadi pada anak-anak.
Salah satu ciri cacingan yang paling umum yakni hilangnya nafsu makan anak hingga nantinya bisa membuat berat badan baita menurun.
Bila kondisi ini berlangsung lebih dari satu minggu dan tidak kunjung membaik, segera kunjungi dokter untuk konsultasi.
2. Stres
Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami stres, tapi anak-anak juga. Hanya saja bedanya, penyebab dan gejala stres yang dialami anak-anak memang tidak serumit orang dewasa.
Kematian hewan peliharaan, menjadi korban bully di lingkungan pertemanan, atau sering dimarahi bisa membuat si kecil stres. Secara tidak langsung, kondisi inilah yang kemudian menimbulkan masalah makan pada balita.
3. Efek samping obat-obatan
Rutin minum obat-obatan tertentu tanpa sadar juga dapat menurunkan nafsu makan si kecil sehingga menjadi masalah makan pada balita.
Jika hal ini berlangsung terus menerus, tanyakan pada dokter adakah alternatif obat lain yang tidak memengaruhi nafsu makannya.
4. Alergi makanan
Alergi makanan adalah suatu kondisi yang ditimbulkan oleh respon sistem kekebalan tubuh setelah makan makanan tertentu.
Dengan kata lain, masalah makan pada balita karena alergi akan membuatnya mengalami berbagai gejala usai makan makanan tersebut.
Berbagai gejala ini di antaranya rasa tidak nyaman seperti gatal di mulut, kulit kemerahan dan gatal, pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, sulit bernapas, mual, muntah, hingga diare.
Melansir dari laman Mayo Clinic, masalah makan pada balita yang satu ini biasanya dialami oleh sekitar 6-8 persen anak usia 3 tahun ke bawah.
Sumber: Hellosehat. com
Cermati Gambar dibawah ini !
Cermati video dibawah ini !
Referensi/Materi Ajar !
Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan. Zat makanan dapat dikelompokkan menurut jumlah yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan makro, yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, antara lain berupa karbohidrat, protein, lemak, dan air. Zat makanan mikro, yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, antara lain berupa vitamin dan mineral.
Makanan yang kita makan harus dicerna atau dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil atau sederhana agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh. Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
1. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
2. Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusakatau tua.
3. Pengaturan metabolisme tubuh.
4. Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
5. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
6. Penghasil energi.
Zat-zat Makanan
1. Karbohidrat
Apakah Anda setiap hari makan nasi? Nasi meupakan salah satu makanan pokok yang banyak mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi paling utama.
Zat Makanan yang Mengandung Karbohidrat
Karbohidrat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Monosakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul paling sederhana, molekul gugus gula yang termasuk monosakarida yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida tersebut banyak terdapat pada buah-buahan. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan dari karbohidrat yang lebih kompleks susunan molekulnya.
b. Disakarida terdiri atas dua molekul monosakarida, contoh disakarida adalah sukrosa, maltose dan laktosa. Sukrosa banyak terdapat dalam gula pasir yang dikonsumsi, adapun maltose terdapat di dalam biji-bijian. Laktosa adalah karbohidrat yang terdapat dalam bahan makanan yang berasal dari hewan misalnya air susu.
c. Polisakarida merupakan karbohidrat yang memiliki susunan molekul yang kompleks. Contoh polisakarida adalah pati, glikogen dan selulosa. Pati banhyak terdapat di dalam umbi-umbian, glikogen banyak terdapat dalam otot dan hati hewan, sedangkan selulosa banyak terdapat di bagian serat tumbuhan.
2. Protein
Protein adalah zat makanan yang mengandung unsur karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Protein memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sumber energi
b. Sebagai zat pembangan dalam tubuh
c. Berperan dalam sistesis zat=zat penting tubuh seperti hormone dan enzim
d. Perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh
Zat Makanan yang Mengandung Protein
Sebelum diserap oleh tubuh, protein harus diubah dahulu menjadi asam amino. Asam amino dibagi menjadi dua macam yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis atau dibentuk oleh tubuh, jadi diperoleh melalui makanan. Sedangkan asam amino nonesensial yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Bahan makanan yang banyak mengandung protein dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang diperoleh dari hewan, seperti daging, telur dan ikan. Adapun protein nabati adalah protein yang diperoleh dari tumbuhan seperti kacang- kacangan.
3. Lemak
Lemak sering disebut lipid dan tersusun atas unsur C, H dan O. Di dalam satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak debadakan menjadi dua yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat pada daging, keju, susu dan mentega. Sedangkan asam lemmak tak jenuh banyak terdapat pada minyak kedelai, minyak kelapa, ikan dan minyak goreng.
Zat Makanan yang Mengandung Lemak
Fungsi lemak bagi tubuh adalah:
a. Marupakan sumber energi
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K
c. Sebagai pelindung organ-organ tubuh
d. Pembangun bagian sel
e. Sebagai makanan cadangan
Lemak memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Oleh karena itu lemak akan lebih lama tinggal di lambung .
4. Vitamin
Vitamin adalah zat organic yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit. Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, vitamin memiliki peran sangat penting bagi tubuh seperti untuk kesehatan mata dan tulang. Semua jenis vitamin dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Untuk lebih memahami jenis vitamin dan fungsunya.
Zat Makanan Yang Mengandung Vitamin
Tabel 1. 1. Macam-Macam Vitamin
Vitamin | Sumber | Fungsi | Kebutuhan Per Hari | Gejala Kekurangan |
Larut dalam air | ||||
Vitamin B1 (tiamin) | Ragi, hati, daging merah, dan biji-bijian | Metabolisme karbohidrat | 1,5 mg | Beri-beri,kerusakan jantung, dan kulit lembam |
Vitamin B2 (riboflavin) | Susu, telur, dan sayuran | Metabolisme energi dan pertumbuhan | 1,8 mg | Luka pada mulut dan kulit lebam |
Vitamin B3 (niasin) | Daging merah, unggas, dan hati | Metabolisme energy | 20 mg | Pelagra, kerusakan kulit kelamin, dan gangguan mental |
Vitamin B6 (piridoksin) | Susu, hati, dan padi | Metabolisme asam amino | 2 mg | Anemia, pertumbuhan yang terhambat, dan kejang otot |
Vitamin B12 | Daging, susu, dan telur | Produksi sel darah merah | 0,003 mg | Anemia dan gangguan saraf |
Asam pantotenat | Hati, daging, telur, dan hampir semua makanan | Metabolisme energy | 5–10 mg | Gangguan sistem reproduksi dan hormone |
Asam folat | Biji-bijian, telur, dan hati | Koenzim dalam jalur biosintesis | 0,4 mg | Anemia, pertumbuhan terhambat, dan pembentukan sel darah putih terhambat |
Biotin | Ragi,sayuran, dantelur | Koenzim dalam berbagai metabolisme | Tidak diketahui | Gangguan kulit dan rambut, gangguan saraf, dan gangguan otot |
Vitamin C (asam askorbat) | Jeruk, tomat, kentang, dan sayuran | Pembentukan kartilago | 45 mg | Kudis dan pendarahan kulit |
Larut dalam lemak | ||||
Vitamin A (retinol) | Buah-buahan, sayuran, susu dan hati | Kesehatan kulit dan mata | 1 mg | Rabun senja dan gangguan kulit |
Vitamin D (kalsiferol) | Susu, minyak ikan, dan telur | Penyerapan kalsium | 0,01 mg | Kelainan tulang dan gigi |
Vitamin E (tokoferol) | Daging, sayuran, dan biji-bijian | Kesehatan sel darah merah | 15 mg | Anemia |
Vitamin K | Sayuran hijau | Penggumpalan darah | 0,03 mg | Gangguan penggumpalan darah |
5. Mineral
Mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang relative sedikit. Sumber mineral dapat berasal dari tumbuhan maupun hewan. Fungsi mineral bagi tubuh Antara lain:
a. Bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh, misalnya tulang, gigi, rambut, kuku, kulit dan sel darah merah.
b. Sebagai bahan pengatur, misalnya keseimbangan keasaman cairan tubuh, prosespenggumpalan darah dan membantu proses metabolisme dalam tubuh.
Untuk lebih memahami tentang macam-macam mineral dan fungsinya, perhatikan table di bawah ini.
Tabel 1.2. Mineral dan Fungsinya
Mineral | Sumber | Fungsi | Kebutuhan Per Hari | Gejala kekurangan |
Kalsium (Ca) | Susu, keju,sayuran hijau, dan polong- polongan | Pertumbuhan tulang, penggumpalan darah, fungsi otot dan saraf | 800 mg | Pertumbuhan terhambat, osteoporosis, dan kejang otot |
Fosfor (P) | Susu, telur, dan daging | Pertumbuhan tulang dan gigi | 800 mg | Gangguan tulang dan gigi |
Sulfur (S) | Setiap makanan yang mengandung protein | Pembentukan kartilago dan tendon | Tidak diketahui | Gangguan tulang dan otot |
Kalium (K) | Hampir di setiap makanan | Fungsi saraf dan otot | 2.500 mg | Otot lemah, gangguan jantung, dan kematian |
Klor (Cl) | Garam | Keseimbangan asam- basatubuh,fungsisaraf dan otot, serta keseimbangan airdalam tubuh | 2.000 mg | Gangguan usus dan muntah- muntah |
Natrium (Na) | Garam | Keseimbangan asam- basatubuh,fungsisaraf dan otot, dan keseimbangan airdalam tubuh | 2.500 mg | Lemah, diare, dan kejang otot |
Magnesium (Mg) | Sayuran hijau | Kofaktor enzim dan sintesis protein | 350 mg | Kejang otot, pertumbuhan terhambat, dan detak jantung tak beraturan |
Besi (Fe) | Telur, sayuran, dan Daging | Hemoglobin (Hb) | 10 mg | Anemia dan gangguan pada kulit |
Fluor (F) | Air minum dan makanan laut | Memperkuat tulang dan gigi | 2 mg | Gangguan tulang dan gigi |
Seng (Zn) | Hampir di setiap makanan | Kofaktor enzim dan pertumbuhan jaringan | 15 mg | Demam dan muntah-muntah |
Tembaga (Cu) | Daging | Sintesis hemoglobin | 2 mg | Anemia |
Mangan (Mn) | Kuning telur dan sayuran hijau | Komponen beberapa enzim | 3 mg | Tidak diketahui |
Iod (I) | Makanan laut, susu, dan garam | Sintesis hormon tiroid Bagian dari vitamin B12 | 0,14 mg | Gondok |
Kobalt (Co) | Daging, hati, dan susu | Tercakup dalam vitamin B12 | Tidak diketahui |
Lampiran 3
GLOSARIUM
Abdomen : Bagian tubuh yang berisi organ-organ pencernaan. pada manusia antara diafragma dan pelvis
Apendiks : Kantung kecil yang terletak pada sekum.
Apendisitis : Radang appendiks usus buntu
Anus : Pembukaan pada ujung sistem pencernaan yang kotoran (feses) keluar dari tubuh.
Chyme : Makanan di perut yang sebagian dicerna dan dicampur dengan asam lambung, chyme melanjutkan perjalanan ke usus kecil untuk proses pencernaan lebih lanjut.
Duodenum : Bagian pertama dari usus kecil dan berjalan dari perut ke jejunum.
Empedu : Bahan kimia pencernaan yang diproduksi pada hati, disimpan dalam kantung empedu, dan disekresi ke dalam usus kecil.
Epiglotis : Katup di bagian belakang lidah untuk menjaga makanan agar tidak masuk tenggorokan ke paru-paru. Ketika Anda menelan, epiglotis secara otomatis menutup. Ketika Anda bernapas, epiglotis terbuka sehingga udara bisa masuk dan keluar dari tenggorokan.
Esofagus : Tabung panjang antara mulut dan perut. Menggunakan gerakan otot ritmik (disebut peristalsis) untuk memaksa makanan dari tenggorokan ke dalam perut
Gastritis : Radang pada selaput lendir dinding lambung dan usus.
Ileum : Bagian terakhir dari usus kecil sebelum usus besar dimulai.
Jejunum : Bagian dari usus kecil yang panjang, melingkar pertengahan; jejunum antara duodenum dan ileum.
Kandung empedu :Organ kecil seperti kantung yang terletak dekat duodenum. Yang menyimpan dan melepaskan empedu (bahan kimia pencernaan yang diproduksi di hati) ke dalam usus kecil.
Kelenjar ludah : Kelenjar yang terletak di mulut yang memproduksi air liur. Air liur mengandung enzim yang memecah karbohidrat (pati) menjadi molekul yang lebih kecil.
Kolon sigmoid : Bagian dari usus besar antara usus desent dan rektum.
Kolon asendens : Bagian dari usus besar yang berjalan ke atas; terletak setelah sekum.
Kolon desendens :Bagian dari usus besar yang berjalan ke bawah setelah colon transversum dan sebelum kolon sigmoid.
Hati : Organ besar yang terletak di atas dan di depan perut. Hati menyaring racun dari darah, dan membuat empedu (yang memecah lemak) dan beberapa protein darah.
Mulut : Bagian pertama dari sistem pencernaan, di mana makanan masuk ke dalam tubuh.
Pankreas : Kelenjar yang memproduksi enzim terletak di bawah perut dan di atas usus. Enzim dari bantuan pankreas dalam pencernaan karbohidrat, lemak dan protein di usus kecil.
Peristalsis : Gerakan otot ritmis yang memaksa makanan di kerongkongan dari tenggorokan ke dalam perut.
Peritonitis : Radang rongga perut.
Saluran pencernaan : Bagian yang dilewati makanan, termasuk mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus
Perut : Sebuah organ berotot seperti karung yang melekat pada kerongkongan. Baik pencernaan kimiawi dan mekanik terjadi pada perut. Ketika makanan dalam perut, itu bergejolak di dalam bercampur antara asam dan enzim.
Rektum : Bagian bawah usus besar, di mana tinja disimpan sebelum dikeluarkan
Sekum : Bagian pertama dari usus besar; apendiks terhubung ke sekum
Usus : Bagian dari saluran pencernaan yang terletak antara perut dan anus.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi Ed. 9. Jakarta: Erlangga
Faidah Rahmawati, Nurul Urifah, Ari Wijayati. 2009. "Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program MIPA. Jakarta .CV.Ricardo
Gunarwan, dkk. (Tim Penerjemah). 2003. Ilmu Pengetahuan Populer 5, 6, 7, 8.. Jakarta: Widy
https://biologigonz.blogspot.com/2016/12/kelenjar-pencernaan.html
Kwan, L.P, et.al. 2001. Biology Modern A Course for O’ level. Singapura: Federal Publication.
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: EGC. .
Sri Pujiyanto, Rejeki Siti Fatimah. 2016. "Buku Guru Menjelajah Dunia Biologi untuk XI SMS dan MA. Solo, Tiga Serangkai.
Tortora, Gerard J and Bryan Derrickson. 2012. Principles of Anatomy and Physiology. USA : John Wiley and Sons Inc
Post a Comment for "Materi Ajar "ZAT MAKANAN" Untuk Kelas XI"