Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Berikut ini adalah Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

Tahapan Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi Anda untuk menunjukkan pemahaman Anda mengenai keseluruhan materi. Anda diberi kesempatan untuk meninjau materi di modul ini dengan konteks lokal yang Anda hadapi.

Unsur-unsur apa saja yang Anda butuhkan dalam menjalankan pengambilan keputusan dilema etika, sebagai pemimpin pembelajaran? Dalam hal ini, kesempatan tersebut berupa mengadakan wawancara dengan pimpinan/kepala sekolah tentang praktik pengambilan keputusan selama ini di sekolah asal Anda, dan juga di tempat/lingkungan lain. Hasil wawancara ini akan Anda analisis berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini. Hasil analisis Anda akan dijadikan sebuah refleksi atas praktik pengambilan keputusan dilema etika yang telah dijalankan di sekolah asal Anda dan di sekolah-sekolah lain di lingkungan Anda.

1. Wawancara Dengan Martha Maria Antoin Louis, S.Pd Kepala Sekolah SMAN Insana Barat, Kabupaten TTU

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral? Saya biasanya tahu kalau ada dilema etika saat ada konflik antara aturan sekolah dengan kebutuhan pribadi siswa, seperti kasus siswa terlambat tapi punya niat tinggi untuk tetap masuk sekolah, atau bisa juga siswa berkelahi karena hal sepele, dan lain sebagainya.

2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan? Selama ini jika ada kasus di mana terdapat dua kepentingan maka saya akan melakukan rapat bersama dewan guru untuk memutuskan kasus tersebut. Artinya keputusan tersebut diputuskan bersama dalam rapat dewan guru

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini? Langkah-langkahnya adalah: 1) Kumpulkan semua informasi terkait, 2) Identifikasi nilai-nilai yang bertentangan, 3) Pertimbangkan dampak keputusan untuk semua orang, 4) Diskusikan dengan tim, 5) Ambil keputusan berdasarkan analisis tersebut, 6) Buat rencana untuk melaksanakan keputusan

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? Yang paling efektif adalah melibatkan berbagai orang dalam proses keputusan, berkomunikasi dengan jelas, dan transparan dalam membuat keputusan. Juga, mengikuti prosedur yang sudah ada dan memastikan keputusan sesuai dengan prinsip aturan di sekolah dan etika yang memanusiakan / kemanusiaan.

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? Tantangannya termasuk konflik kepentingan antara pihak-pihak yang terlibat, tekanan dari luar, dan ketidakpastian dalam memilih keputusan yang tepat. Kadang-kadang, sulit untuk membuat keputusan yang diterima semua pihak.

6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan? Saya tidak selalu punya jadwal tetap, tapi saya selalu berusaha menyelesaikan masalah secepat mungkin sambil memastikan semua langkah diambil dengan hati-hati. Biasanya, saya membuat rencana dan memberikan tenggat waktu untuk setiap langkah, tetapi tetap fleksibel jika situasi berubah.

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika? Dukungan dari tim yang kompak dan memiliki pedoman etika yang jelas sangat membantu. 

2. Wawancara Dengan Imelda Nenat, S.Pd Kepala Sekolah SMAN Binino, Kabupaten TTU

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral? Dari kasus yang ada, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu antara Dilema Etika (yang berdasar antara benar VS benar), dan Bujukan Moral (yang berdasar pada benar VS salah)

2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan? Selama ini dalam pengambilan keputusan dalam kasus dua kepentingan yang sama-sama benar, di dasarkan pada rasa peduli, kasih sayang dan memikirkan dampak jangka pendek & jangka panjangnya

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini? Langkah-langkahnya adalah: melakukan analisa kasus, melihat siapa saja yang terlibat, nilai apa saja yang bertentangan, data dan fakta yang mendukung, serta melakukan uji kebenaran atau salah

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. Pengujian benar atau salah. Pengujian paradigma benar lawan benar

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? Hal yang merupakan tantangan adalah mempertimbangkan segala dampak yang ada, berfikir dengan matang dan jangan menuruti emosi, jangan terpengaruh oleh arahan orang lain, dan menentukan tentang nilai-nilai kebenarannya

6. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan? Pada kasus Dilema etika yang bersifat ringan, biasanya langsung diselesaikan saat itu juga, namun pada masalah yang lebih besar, diperlukan jadwal tertentu untuk menyelesaikannya, sesuai dengan prosedur

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika? Adanya seorang CGP yang berperan aktif di sekolah, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru sehubungan dengan prosedur pengambilan keputusan dalam menghadapi Dilema etika

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika? Pengambilan keputusan yang dilakukan dengan mempertimbangkan paradigma dan proses berfikir dalam dilema etika yang selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan langkah-langkah yang prosedural dan sistematis sesuai pandangan Ki Hajar Dewantara yaitu murid akan merasakan kebahagiaan setinggi-tingginya setelah melaksanakan proses pembelajaran atau saat ini kita menyebutnya sebagai merdeka belajar.

Daftar Tugas_Checklist Refleksi Wawancara

Nama CGP: Hubertus Thomas Fallo, S.Pd

Asal: SMAN Insana Barat, TTU



Post a Comment for "Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin"