Fermentasi Pada Tape

Ilustrasi Foto 1: Siswa SMAN Insana Barat, TTU Panen Singkong Di Sekolah

Dilansir dari Kompas com mega proyek food estate jadi sorotan publik beberapa hari terakhir. PDI Perjuangan (PDIP) menyebut program food estate Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal, bahkan menjadi kejahatan lingkungan. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan proyek lumbung pangan tersebut mangkrak dan diduga disalahgunakan. Menurutnya, proyek-proyek itu kini hanya berimbas pada penebangan hutan yang tak menghasilkan apapun. Apabila mengacu Perpres Nomor 108 Tahun 2022, food estate masuk proyek prioritas strategis. Bahkan, food estate masuk dalam golongan proyek strategis nasional (PSN) dalam Permenko Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022.

Di proyek food estate, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bahkan mengerahkan para prajurit TNI untuk melakukan penanaman singkong secara besar-besaran di sejumlah provinsi di Indonesia. Dilansir dari Antara, Prabowo Subianto menargetkan kapasitas lahan singkong sebanyak 1,4 juta hektare di Indonesia hingga akhir 2025. Meskipun sejatinya, ketahanan pangan merupakan tanggung jawab Menteri Pertanian. "Saya hanya menjelaskan rencana ke depan singkong dan di Kalimantan Tengah kita akan mulai 2021, 30.000 hektare. Selanjutnya sampai akhir 2025 meningkat terus sasaran kita, hingga akhir 2025 sebanyak 1,4 juta hektare. Garis besar itu," ujar Prabowo pada September 2020.

Ketersediaan pangan atau makanan menajdi penting saat ini. Presiden Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk membuat program-program kedaulatan pangan agar kebutuhan pangan Indonesia tercukupi.

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap saat dan memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh, karena makanan sangat diperlukan untuk oleh tubuh. Menurut Depkes RI (2003), makanan adalah semua bahan dalam bentuk olahan yang dimakan manusia kecuali air dan obat-obatan.

Proses Perubahan Kimia pada Fermentasi Tape Singkong dan Tape Ketan

Fermentasi tape dapat dikategorikan sebagai perubahan kimia. Dalam laman Kemdikbud disebutkan, perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menghasilkan atau membentuk zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan asalnya. Perubahan kimia memiliki contoh yang sangat banyak dan dapat teramati pada pembuatan tape.

Misalnya pada proses pembuatan tape singkong, ragi tape dibalurkan pada singkong yang sudah dikupas. Setelah didiamkan, ragi segera mengubah pati menjadi glukosa yang tersimpan di dalam singkong. Glukosa ini menjadi makanan bagi mikroba yang mendukung pertumbuhannya.

Proses fermentasi selanjutnya yaitu pengubahan glukosa menjadi alkohol. Tekstur tape juga akan berubah dari keras menjadi lunak dan manis.

Mikroba pada ragi memproduksi enzim yang memecah karbohidrat menjadi gula sederhana. Hal ini menimbulkan rasa manis pada singkong yang terfermentasi tanpa perlu menambahkan gula.

Hanya saja, proses pembuatan tape kadang gagal. Pemicunya yaitu kehadiran udara yang mengganggu proses pemecahan karbohidrat oleh enzim.

Dengan adanya perubahan zat dan sifat kimia ini, maka fermentasi tape singkong termasuk dalam perubahan kimia. Singkong yang keras menjadi lembut serta memiliki kandungan gula sederhana dan alkohol (etanol) dari hasil fermentasi.

Tape dibuat dari proses fermentasi bahan berkarbohidrat dengan ragi. Selain singkong, bahan baku tape bisa berasal dari ubi, ketan, hingga pisang. Sekian artikel singkat tentang Tape hasil fermentasi singkong untuk kebutuhan konsumsi manusia.

Reaksi kimia yang Terjadi pada Proses Fermentasi Tape Singkong dan Tape Ketan

Ilustrasi Fermentasi

Rumus persamaan kimia yang terjadi pada fermentasi tape sebagai berikut:

glukosa (C6H12O6) -> 2 etanol (C2H5OH) + 2 karbondioksida (CO2) + 2 ATP (energi)

Pada fermentasi terjadi reaksi oksidasi-reduksi yang turut menghasilkan energi. Senyawa organik karbohidrat dalam bentuk glukosa diubah melalui reaksi-reduksi dengan memanfaatkan katalis berupa enzim dari ragi. Hasil akhirnya yaitu zat dalam bentuk lain yang dalam pembuatan tape adalah etanol beserta senyawa karbondioksida

Makanan yang dihasilkan melalui proses fermentasi, umumnya mempunyai nilai gizi lebih tinggi dibanding bentuk asalnya ketika dikonsumsi.

Mikroba yang terlibat dalam fermentasi memecah berbagai komponen kompleks menjadi zat-zat lebih sederhana sehingga lebih gampang dicerna. Mikroba ini juga bisa melakukan sintesis beberapa vitamin kompleks seperti riboflavin, vitamin b12, dan provitamin A.

Mikroba yang Berperan dalam Fermentasi Tape Singkong dan Tape Ketan

Fermentasi tape terbilang unik karena melibatkan banyak mikroba dalam pembuatannya. Di sisi lain, ada makanan fermentasi yang hanya memakai mikroba tunggal empe atau minuman beralkohol. Rasa manis yang dihasilkan tape berasal dari gula yang sudah ada di substrat atau bahan baku yang digunakan.

Mengutip laman Universitas Udayana, fermentasi akan melibatkan kerja dari beberapa mikroba yaitu kapang, khamir, dan bakteri. Mikroba dari jenis kapang yaitu Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.

Lalu, jenis khamir yang ditemukan adalah saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis. Selanjutnya, bakteri yang menyertai fermentasi tape adalah Pediococcus sp. dan Bacillus sp.

Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan Terkait Reaksi Kimia Fermentasi Tape

Bagaimana Reaksi Kimia yang Terjadi pada proses Fermentasi Tape?

Reaksi kimia pada fermentasi tape terjadi saat substrate seperti singkong atau ketan bertemu dengan ragi tape. Mikroba ragi akan mengubah pati menjadi glukosa di dalam singkong. Selanjutnya, mikroba yang semakin tumbuh segera mengeluarkan enzim yang membantu mengubah glukosa menjadi etanol.

Bagaimanakah Reaksi kimia dalam Pembuatan Tape Singkong?

Reaksi kimia yang terjadi pada fermentasi tape singkong mengikuti rumus persamaan kimia seperti berikut:

glukosa (C₆H₁₂O₆) --> 2 etanol (C₂H₅OH) + 2 karbondioksida (CO₂) + 2 ATP (energi)

Fermentasi Tape Apakah Termasuk Perubahan Kimia?

Fermentasi tape adalah bentuk perubahan kimia. Sesuai dengan definisi perubahan kimia, proses fermantasi tape telah menjadikan zat asal (substrat) menjadi zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dari semula

Mikroba apa saja yang terdapat dalam fermentasi tape?

Proses pembuatan tape dimulai dengan fermentasi yang melibatkan peranan mikroba yang yang terdapat pada ragi tape. Mikroba dan jamur ini berasal dari golongan kapang, khamir dan bakteri seperti Endomycopsis sp, Saccharomyces sp, Hansenula sp, dan Candida sp.

Sumber Referensi:

Penulis: Ilham C. Anwar

Editor: Yulaika Ramadhani

Disusun oleh: Thom Fallo

Daftar Hadir Dan Nilai Kelas XII MIPA 2


Post a Comment for "Fermentasi Pada Tape"