Jumlah Pengangguran Terbanyak Di Indonesia Bersasal Dari Kategori ini

Data Badan pusat statistik (BPS) mencatat pada tahun ajaran 2021/2022 jumlah siswa di Indonesia mencapai 24,33 juta orang, dan berdasarkan data dari Kemendikbud, jumlah guru di Indonesia sebanyak 3,31 juta guru pada tahun ajaran 2022/2023. 

Sementara berdasarkan data dari BPS, jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2022 sebanyak 8,42 juta orang. Dari jumlah itu, paling banyak berasal dari lulusan sekolah menengah baik Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Permasalahan pengangguran di Indonesia memang suatu masalah yang paling serius bagi negara ini. Pertanyaan pemantiknya adalah apakah pendidikan melahirkan pengangguran? Berdasarkan data itu pengangguran lebih banyak dari lulusan SMA/SMK. Tentu tujuan pendidikan yang dicita-citakan bangsa ini tidak melahirkan pengangguran, tapi kok mengapa banyak sekali pegangguran? Apalagi pegangguran berasal dari usia remaja lulusan SMA/SMK.

Tentu problem ini merupakan PR besar bagi semua lembaga yang menangani urusan pendidikan. Hal demikian membuktikan bahwa dunia pendidikan belum maksimal dalam mengatasi permasalahan pengangguran di Indonesia yang sebagian besar jumlahnya berasal dari lulusan sekolah menengah sehingga kurikulum pun terus berubah untuk mencari formula yang tepat. 

Lantas bagaimana dengan sistem pendidikan kita, model pembelajaran kita, kok menghasilkan banyak sekali pegangguran? 

Apalagi ilmu yang didapat di bangku pendidikan tidak sinkron dengan dunia kerja yang digeluti seseorang, walaupun ia bekerja dan tidak digolongkan ke dalam data pengangguran tetapi apakah ilmu yang didapat di lembaga pendidikn sudah sinkron dengan dunia kerjanya atau memperoleh pekerjaan karena faktor kebetulan bukan karena basic pendidikannya ? Fakta hari ini memang demikian dan tidak dapat dipungkiri.

Nah, hal ini perlu ditelusuri lebih jauh oleh pemangku pendidikan agar dapat menarik benang merahnya permasalahan pengangguran yang erat sekali kaitannya dengan dunia pendidikan kita saat ini.

Karena sebagian jumlah pengangguran berasal dari lulusan sekolah menengah, maka lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap masalah ini. 

Masih banyak sekolah-sekolah terluar, terpencil dan tertinggal yang minim ruang kelas, kurangnya sarana dan prasarana belajar, minimnya fasilitas belajar seperti perpustakaan, laboratorium, akses internet dan jaringan listrik yang kurang memadai, tenaga guru yang kurang berkompeten, sebagian besar guru belum mendapatkan penghasilan yang layak sehingga kesejahteraan guru terabaikan dan juga peluang untuk menjadi guru penggerak dan guru profesional sangat terbatas karena aturan dan seleksi yang berbelit-belit. 

Dari beragam persoalan tersebut maka kurikulum pendidikan di Indonesia selalu terus berubah-ubah. Perubahan kurikulum tersebut selalu didasari pada berbagai macam persoalan pendidikan. 

Pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristekdikti terus merevisi sistem dan pola pendidikan di Indonesia sesuai tuntutan perkembangan jaman, namun dari pola dan sistemnya apakah semua sudah mengikutinya? Coba cek saja ke sekolah-sekolah paling terluar, tertinggal, terpencil, yang ada di desa-desa dengan segala macam persoalan mulai dari sarana prasarana, infrastruktur, ekonomi peserta didik, tekanan psikologi guru dan pendapatan sang guru yang masih dibawah standar.

Sekali lagi ini adalah PR besar bangsa ini. Bagaimana mengatasi masalah pengangguran dalam hubungannya dengan masalah pendidikan. Setiap masalah punya karakter tersendiri tetapi saling berkaitan satu sama lain dan PR besar ini butuh waktu yang sangat lama untuk mengatasi persoalan-persoalan dasar kehidupan ini. 

Penulis: Thom Fallo


Post a Comment for "Jumlah Pengangguran Terbanyak Di Indonesia Bersasal Dari Kategori ini"