Sejarah Asal-Usul Suku Naiobe Di TTU

Asal mula kedatangan suku NAIOBE yaitu dari wilayah Biboki ‘’Lunion Biboki Kulun dan Oekato, Funu dan Bija’e’’. Lalu terus ke Niim Usaepkole, mereka tinggal satu hari satu malam di sana. 

Kemudian karena merasa juga tidak enak, maka mereka bergeser dan berjalan lagi ke Besen-Liabaen, mbak pun-mbak loin. 

Lalu ketika sesampainya di sana,mereka merasa tidak enak juga, akhirnya mereka bergeser lagi ke Ainunus-Loirans, Lobus-Tibaen. Sesampainya di sana mereka disambut oleh marga Aplasi dan Taneo. Akhirnya mereka di tempatkan di Kiupukan dengan Sapan. 

Tetapi, mereka tidak ditunjuk tempat untuk menggantung suni (kelewang) dan tombak pusaka. Akhirnya Nai neno dan Nai one berjalan lagi. Tetapi, mereka berjalan melalui perbukitan sampai pada Oinbit-Haufoo. 

Sesampainya di sana, mereka masih merasa tidak enak juga, sehingga mereka berjalan lagi ke Fioni-Moni Fanim Naplel. Lagi-lagi mereka masih merasa tidak enak juga, akhirnya mereka berjalan lagi dan disambut oleh marga/suku Kuislolo dan Kaesnube di tempat itu. 

Tetapi, lagi-lagi kemudian mereka masih merasa tidak enak juga akhirnya mereka bergeser lagi ke Faina. Sesampainya di sana mereka disambut oleh Suku Kaauni dan Nafeto. Tetapi kedua suku tersebut berkata bahwa ‘’ Disini tidak ada tempat lagi’’ akhirnya mereka berjalan lagi menuju ke Tili Ahoinpah-Lai Neonnub, agar kalau memang di sana ada tempat mungkin mereka dapat menyimpan kelewang/suni dan tombak pusaka. Akhirnya sesampainya di sana, kelewang dan tombak pusaka bisa disimpan.

Setelah itu, mereka bergeser lagi menuju ke Fulin-Bonatun dan Lakat-Tuaneon. Sesampainya di sana, mereka masih merasa tidak enak juga akhirnya mereka bergeser lagi menuju ke Tnankele-Noemuti dan Niufboek-Aelmao. Lalu kemudian sesampainya mereka di sana, mereka berpikir bahwa mereka itu hanya dengan suku Farnese Knaofmone dan Koleto Manhitu, dan Obe Meotua. 

Sesampainya di sana, mereka langsung menunjuk air pemali dari marga Naiobe tersebut, tetapi mereka tidak menunjuk tempat untuk menyimpan kelewang/suni dan tombak pusaka. Akhirnya mereka menuju ke Manikin-Metom dan Kuaken-Kuafaot. Sesampainya di sana, mereka merasa tidak tegang lagi dengan Farnese dan Knaofmone dan Salab Manhitu karena tidak menunjukan tempat untuk menyimpan kelewang/suni dan tombak pusaka milik marga Naiobe. 

Lalu mereka turun lagi menuju ke pupubu-Oemanu dan Tnebi-Saknati, Sufa Kaenlai Painoni. Kemudian, mereka duduk di sana dan memasang api dan mereka membakar lampu dari alam, lalu tiba-tiba Puni-Pala dan Nobo-Poe melihat mereka lalu mereka keluar dan menjemput mereka kemudian mereka ditawarkan untuk mengusir penduduk atau suku lain yang sudah duduk di tempat yang sudah ditunjukan yaitu ‘’ Saenano dengan Bin-nefu dan Niuptut Nonbaun. 

Dan bukan hanya itu saja, tetapi kemudian ada suku lain yang menawarkan mereka lagi untuk mengusir penduduk atau suku lain yang ada di tempat yang namanya Sanam dan Itnaen yaitu Namo Tahik.

Nara sumber: Bapak Amandus Sene Naiobe (84), Kiskasen, Insana Barat-TTU

Pewawancara: Renya Rosari Naiobe (17), Mamsena-Insana Barat-TTU

Editor: Thom Fallo


Post a Comment for "Sejarah Asal-Usul Suku Naiobe Di TTU"