Siswa SMA Di NTT Ujian Praktek Buat Jamu Mengkudu Instan
Kurikulum merdeka membuat guru dan siswa berbas berkreasi untuk mengembangkan keterampilan sesuai konteks local tanpa tekanan, paksaan dengan waktu yang bebas.
Guru harus terus memperbaharui pengetahuan. Selain itu, guru dan murid harus bekerja sama agar guru dapat memberikan pengetahuan terbarukan sesuai kemajuan zaman, begitulah kutipan dari Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani.
Senada dengan hal itu, Viktor Bungtilu Laiskodat Gubernur Provinsi NTT pun meminta agar desain pendidikan harus focus pada pengembangan local resourced based atau sumber daya alam lokal.
Ia pun berharap pendidikan lebih mengarah ke pengembangan potensi dari sektor pertanian, peternakan, kelautan perikatan dan lain-lain. Jadi setelah lulus sekolah sudah punya keahlian untuk bisa bekerja. Kebanyakan saat ini masyarakat kita masih hanya ingin lulus sekolah dan ingin menjadi PNS atau honorer, tegasnya Gubernur NTT ketika berbincang dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, di SMA Negeri Insana Barat, TTU-NTT siswa disuruh melakukan kegiatan project sesuai minat, bakat dan kemauannya. Hal ini dilakukan dalam mata pelajaran biologi dengan melihat dan mengembangkan potensi lokal kita yang selama ini menjadi permasalahan serius di daerah kita NTT.
Dalam ujian praktek tersebut, siswa-siswi disuruh memilih secara bebas sesuai kemampuan untuk melakukan project berdasarkan problem yang selama ini terjadi. Beberapa project yang dilakukan oleh siswa-siswi yaitu antara lain:
1. Budidaya tanaman (siswa disuruh semaikan anakan tanaman dengan cara stek, cangkok dan sambung tunas tanaman dua jenis tanaman berbeda). Masalahnya selama ini kita lebih banyak membeli tanaman dari Pulau Jawa misalnya: mangga harum manis, lengkeng, jambu air citra, jambu kristal, dll.
2. Video edukasi (siswa disuruh buat video edukasi untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya narkoba, merokok dan minum-minuman keras. Banyak kasus di masyarakat saat ini akibat dari penyalahgunaan narkoba, miras dan merokok yang berlebihan)
3. Pembuatan jamu instan mengkudu (siswa disuruh membuat jamu mengkudu karena ditempat tinggalnya semua bahan mentah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tersedia, hal ini dilakukan agar kerja seperti ini menjadi inspirasi buat generasi muda agar dapat menciptakan produk atau pekerjaan sendiri tanpa harus menunggu menjadi PNS/honor)
Donisius Maumabe, salah satu siswa kelas XII MIPA 2 ia mempraktekan cara membuat jamu mengkudu instan sampai pada tingkatan di kemas menggunakan bungkus dan diberi label.
Ia mempraktekan cara membuat jamu mengkudu dengan memanfaatkan bahan lokal (tanaman) yang ada di sekitaran rumah dan di kebun miliknya.
Kegiatan praktek ini, masing-masing siswa mengerjakan di rumah, dan pada saat jadwal ujian, siswa-siswa membawa produknya ke sekolah untuk dimintai keterangan oleh guru mata pelajaran.
Lagi-lagi Doni, siswa yang membuat jamu mengkudu ini menangis saat disuruh mempraktekan cara mempromosikan jamu mengkudunya kepada teman-teman jika ingin dijual. Ia menangis, air matanya terjatuh karena merasa terharu.
Doni yang akrab disapa ini bisa membuat jamu mengkudu, jamu temulawak, jamu kunyit putih, jamu sirsak, jamu Jahe dan jamu marungga. Semua bahan sudah tersedia di kebun, tinggal diambil saja dan diolah, tambahnya.
Menurutnya, jamu yang dibuat ini penting untuk kesehatan tubuh dan dapat mengobati beberapa jenis penyakit.
Untuk layanan konsultasi dan Jika bapak/ibu ingin membutuhkan jamu tersebut bisa menghubungi contact person 082124639507 atau datang langsung ke Desa Usapinonot,
Penulis: Thom Fallo
Post a Comment for "Siswa SMA Di NTT Ujian Praktek Buat Jamu Mengkudu Instan"