Dari Penjual Kue, Pemulung Sampah, Penjual Air, Pengusaha Batu Merah, Tukang Ojek Akhirnya Menjadi Seorang Guru

Adalah Thom Fallo salah satu guru yang bertugas di SMA Negeri Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timor. Thom adalah nama yang akrab disapa. Ia mengasuh mata pelajaran Biologi. 

Alumni Universitas Timor, Program Studi Pendidikan Biologi ini selain menekuni spesifikasi ilmu biologinya, sehari-hari juga aktif berliterasi lewat tulisan-tulisan yang dipublikasi di blog milik pribadinya. 

Ia baru menekuni dunia menulis dan blogging ketika sudah bekerja pada tahun 2015 saat menjadi seorang guru. Ia merasa terlambat belajar menekuni kreatifitasnya dibidang menulis dan blogging. 

Perjalanan Pendidikan

Ketika di bangku SD, setiap hari sepulang dari sekolah ia sering menjual kue milik tetangga. Ia berjualan kue saat pulang sekolah dan di hari libur. Karena tidak bisa membaca, menulis dan menghitung ia tidak naik kelas saat dibangku kelas 3 SD. Ia harus mengulang setahun sedangkan kawannya naik ke kelas 4.

Lanjut di bangku SMP ia rajin ke sekolah dan setelah pulang sekolah ia lebih banyak sibuk membantu orang tua dan mencari uang dengan memungut sampah di tempat sampah rumah warga berupa kaleng bekas untuk ditimbang. 

Kaleng bekas aluminium yang dipilihnya yaitu fanta, coca-cola dan sprite. Kendati demikian ia tak pernah patah semangat dan malu dengan kesehariannya sebagai pemulung barang bekas. Setiap harinya ia membawa karung berwarna putih dan mulai mengelilingi tempat sampah milik warga di kota Kefamenanu.

Setelah tamat SMP, ia lalu melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA. Selain pergi ke sekolah setiap hari, ketika pulang sekolah ia sering menjual air sambil membuat batu bata merah. Ia menjual air dengan mengunakan gerobak kepada tetangga sekitar rumahnya. Biasanya 1 gerobak dibayar Rp. 2500. Selain menjual air ia juga membuat batu bata merah dengan iming-iming oleh orang tuanya untuk membeli sepeda motor.

Setelah tamat SMA ia lalu berniat untuk ojek. Ia memutuskan untuk ojek karena ia seorang anak yatim piatu. Tak punya biasa untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Akhirnya Ia kemudian membeli sepeda motor Susuki SMASH dan menggunakan motor tersebut untuk ojek. 

Setahun menekuni profesinya sebagai tukang ojek, ia kemudian dipaksa keluarga untuk kuliah. Akhirnya ia harus kuliah sambil ojek atau ojek sambil kuliah karena motornya kredit sehingga harus membayar anggsuran di dealer setiap bulan selama 24 bulan lamanya. Selain itu juga ia terus melanjutkan usaha batu merah yang telah dirintis sejak SMA kelas 2.

Setelah menempuh pendidikan di Universitas Timor selama 5 tahun, ia melanjutkan bisnis batu merah yang ditekuni sejak SMA sambil melamar pekerjaan di beberapa tempat.

Ia pernah melamar untuk menjadi guru di salah satu sekolah SMP swasta dan dijanjikan untuk dipanggil jika membutuhkan. Dalam perjalanannya ia mendapat pekerjaan di salah satu SMA Negeri di Kota Kefamenanu.

Sebelum ia ditugaskan di SMA Negeri Insana Barat, ia adalah tenaga kependidikan honorer di SMA Negeri 2 Kefamenanu yang ditugaskan sebagai Operator Dapodik sejak tahun 2013 sampai dengan 2015. Pada saat pembukaan test CPNSD formasi guru mata pelajaran Biologi ia mengikutinya dan dinyatakan lulus lalu ditempatkan di SMAN Insana Barat sampai sekarang.

Walaupun sudah bertugas di SMAN Insana Barat, ia masih membantu mengerjakan data-data pokok pendidikan di SMAN 2 Kefamenanu.

Kini ia bertugas di SMAN Insana Barat. Selain sebagai guru ia menekuni bidang lain yaitu penulis blog atau lazim disebut blogger.

Alamat website blognya adalah www.mimpiintt.com yang dirintis sejak tahun 2017. Tulisan perdananya yang diupload diblog pribadinya adalah dengan judul ‘ Sukses Menggapai Cita-Cita dari Anak Keluarga Tak Mampu’ yang diunggah pada tanggal 24 November Tahun 2017.

Sejarah menulis diblog ini ketika ia menjadi seorang guru. Katanya, selain sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar mata pelajaran biologi, ia juga harus kreatif menggerakan literasi sekolah dan literasi tanah air untuk mendukung program pemerintah.

Ceritanya bermula ketika tahun 2016 waktu itu ia dipercayakan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Ketika ia dipercayakan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan ia membuat program literasi di sekolah yaitu membuat Majalah Dinding (Mading) setiap kelas, Mading Umum dan Tabloid Sekolah bernama “ MIMPI ”. MIMPI kepanjangannya Mengejar Impian Melalui Pendidikan. Tanpa pendidikan kita tidak dapat menciptakan manusia yang cerdas dan berkarakter sesuai nilai-nilai luhur Pancasila

Gerakan literasi dengan membuat mading dan tabloid itu adalah gerakan literasi secara manual sehingga ia mencoba membuat web blog sehingga tulisan-tulisan itu bisa dijangkau oleh publik secara luas.  Sehingga ia kemudian membuat blog dengan nama Mimpi NTT. 

Dengan kreatifitasnya ia turut mewarnai dunia literasi tanah air, khususnya di Provinsi NTT dan lebih khususnya di wilayah Timor. Ia lebih banyak menulis tentang destinasi wisata sebagai ajang promosi wisata dan informasi-informasi daerah. 

Isi blognya juga memuat bahan ajar mata pelajaran biologi yang ia ampuh dan juga Teka-Teki Silang Biologi yang ia buat sebagai alternatif belajar siswa di rumah secara online. 

Ia juga menceritakan bahwa web blog yang ia desain itu ia pelajari secara otodidak selama hampir 5 tahun dari tahun 2017 sampai 2022.

Katanya belum semua ilmu desain blog ia pahami karena untuk memahami desain blog katanya harus memahami Ilmu dasar Teknologi dan Informasi serta bahasa programing/coding. 

Tentunya untuk menjadi seorang blogger kita harus memahami dua ilmu dasar yaitu ilmu komputer atau sering disebut TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan juga ilmu Bahasa Indonesia dalam hal ini kemampuan menulis artikel. Kalau dua ilmu dasar itu kita tidak punya maka kita tidak akan bisa menjadi seorang blogger, tutupnya.

Laporan: Tim Media



Post a Comment for "Dari Penjual Kue, Pemulung Sampah, Penjual Air, Pengusaha Batu Merah, Tukang Ojek Akhirnya Menjadi Seorang Guru"