Jenis Guru Ini Gajinya Sangat Memprihatinkan, Tapi Dituntut Kerja Maksimal

Guru honorer adalah tenaga pendidikan yang belum memperoleh status sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil). Ada banyak jenis guru berdasarkan statusnya pada sebuah satuan pendidikan atau sekolah. Salah satu jenis guru berdasarkan statusnya yaitu guru honorer komite.

Guru honorer komite jika ditelusuri dari tingkat pendapatannya atau penghasilannya atau lebih lazimnya kita sebut gaji di sekolah itu sungguh sangat memprihatinkan dibandingkan guru PNS.

Ditelusuri lebih dalam lagi dari segi beban kerja, guru honorer komite beban kerjanya hampir sama dengan seorang guru PNS atau bahkan beban kerjanya melebihi guru PNS. 

Guru Honorer itu biasanya sering diperintah-perintah oleh guru yang pangkatnya lebih tinggi atau dalam hal ini guru PNS tetapi tidak sebanding dengan pendapatan yang diterima setiap bulannya.

Gaji guru honorer khususnya honorer komite itu bergantung pada sumbangan pendidikan orang tua wali siswa dan bersumber dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sesuai juknis dan kebijakan masing-masing satuan pendidikan/sekolah.

Jika suatu sekolah atau satuan pendidikan itu siswanya banyak maka sumbangan pendidikannya semakin besar dan jumlah dana BOS juga akan besar sehingga memungkinkan sekolah akan membayar gaji guru honorer komitenya besar.

Akan tetapi jika suatu sekolah memiliki jumlah siswanya sangat sedikit maka jumlah sumbangan pendidikan/uang komite dari orang tua juga sangat sedikit dan dana BOS-nya juga akan kecil karena total dana BOS untuk setiap sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa dikalikan besaran rupiah yang ditetapkan oleh pemerintah.

Gaji guru honorer untuk sekolah di kota dan di desa sangat berbeda. Untuk sekolah di desa atau di kampung-kampung itu sumbangan pendidikan orang tua kadang tak menentu. 

Artinya bahwa rata-rata sumbangan dari orang tua siswa tergantung pendapatan setiap bulannya karena kebanyakan orang tua siswa di kampung itu memiliki pendapatan yang tak pasti setiap bulannya, berbeda dengan PNS/TNI/POLRI/pengusaha yang banyak hidup tinggal di kota.

Sementara sekolah yang di kota memiliki ciri khas tersendiri yaitu jika siswa mau sekolah harus bayar memang uang sekolah atau uang komite baru sekolah. Jadi sekolah di kota lebih gampang untuk membayar guru honorer komite setiap bulannya tepat waktu dengan gaji yang lumayan besar dibandingkan sekolah di kampung. Tergantung manajemen sekolah masing-masing.

Kasian juga kan, sekolah yang di kampung-kampung. Guru-guru komite setiap 3 atau 4 bulan baru dibayar itupun tergantung uang komite dibayar oleh siswa. 

Dana BOS masuk ke rekening sekolah juga bukan setiap bulannya sehingga kadang 3-4 barulah guru-guru komite dibayar oleh komite dan BOS.

Lantas bagaimana dengan kebutuhan hidup hariannya? Makan, minum, pakaian dan rumah. Apakah kebutuhan pokok hidup mereka tercukupi? ataukah mereka bekerja hanya sekedar bertahan hidup karena tidak ada pilihan lain.

Guru honor komite di salah satu SMA menceritakan kalau gaji guru di sekolah nya bersumber dari 3 jenis yaitu komite, BOS dan Tambahan penghasilan (Tamsil) dari Provinsi.

Namun ia kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup hariannya karena gajinya itu dibayar setiap 3-4 bulan sekali. Begitupun dari dana BOS, karena dana BOS yang masuk ke rekening sekolah tidak pasti jadi kadang 3 bulan baru di bayar satu kali dengan total Rp. 1.200.000 karena setiap bulan dihitung Rp.300.000. Sementara tambahan penghasilan dari provinsi juga tak pasti karena kadang 6 bulan baru dibayar sekali.

Sementara kami guru-guru honorer dituntut disiplin, masuk pagi tepat waktu, keluar pun harus tepat waktu dan dituntut untuk kerja maksimal.

Berbeda dengan guru PNS yang gajinya besar, kalau dituntut maka mereka akan merasa biasa-biasa saja karena soal kebutuhan hidup sangat terjamin.

Gaji mereka PNS itu besar ditambah lagi dengan tunjangan kesra dari Provinsi, sertifikasi dan gaji pokok mereka itu tiap bulannya past, tidak tertunda berbulan-bulan.

Antara kami guru honorer komite dan guru PNS tugas dan tanggung jawab sama namun pendapatan berbeda bagaikan langit dan bumi. Di sekolah kami itu PNS 2 Orang saja, sedangkan puluhan orang guru itu kami semua honor komite jadi otomatis tugas dan tanggung jawab kami besar, tutup ceritanya.

Ini sebuah masalah sosial, lantas gaji guru honorer komite yang kecil ini tanggung jawab siapa? Ini hanya tergantung kepedulian dari yang berwenang untuk ikut mengambil bagian dalam merasakan susah dan sulitnya menjadi seorang guru dengan penghasilan kecil namun bertanggung jawab penuh demi generasi penerus bangsa.

Sungguh pedih rasa ini, sungguh menyakitkan fakta ini. Mau tidak mau ya harus terima resiko sebagai guru apalagi guru honorer yang berstatus sebagai komite. 

Untuk itu guru-guru honorer di seluruh tanah air Indonesia bertahanlah dengan situasi ini. Itulah jalan hidup kita. Susah dan senang itu pilihan kita sebagai guru. 

Walaupun gaji tak seberapa, kita turut memajukan bangsa ini dengan memanusiakan manusia, karena tanpa manusia cerdas negara ini tidak bisa di urus. 

Penulis: Thom Fallo


Post a Comment for "Jenis Guru Ini Gajinya Sangat Memprihatinkan, Tapi Dituntut Kerja Maksimal"