Wisatawan Asal TTU Kecewa, Masuk Pantai Pasir Putih Bayar 30 Ribu


Beberapa wisatawan asal Kabupaten Timor Tengah Utara pada hari Minggu (3/3/2022) mengunjungi wisata Pantai Pasir Putih, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pantai Pasir Putih merupakan tempat wisata andalan bagi warga Kabupaten Belu, TTU dan Malaka selain tempat wisata pantai Sukaerlaran.

Pantai Pasir Putih dan Pantai Sukaerlaran merupakan dua tempat wisata bertetangga yang selalu ramai dikunjungi para wisatawan lokal.

Wisatawan asal TTU yang berjumlah sekitar enam orang itu datang berwisata, mereka juga menikmati waktu di hari libur dengan berdiskusi dan bercerita di Pantai.

Pantai Pasir putih  lah menjadi incaran mereka. Mereka bergegas dari TTU sekitar pukul 08.00 WITA dan tiba di Atambua Pukul 09.30 WITA.

Setibanya di Kota Atambua, lanjut perjalanan dari kota Atambua menuju pantai pasir putih sekitar belasan kilo meter melewati jalan negara ke batas Motaain, Timor Leste-Indonesia.

Sesampainya di pantai Atapupu, mereka masih membeli ikan mentah untuk dipanggang, dan setelah itu baru menuju pantai pasir putih.

Menuju pasir putih, mereka menggunakan tiga sepeda motor. Sesampainya di pintu gerbang masuk, mereka ditahan oleh petugas dan dimintai uang karcis, per motor Rp. 10.000 tapi mereka tidak diberi karcis sebagai tanda legalitas. Ada tiga motor jadi mereka membayar Rp. 30.000.

Setelah mereka membayar karcis, masuklah mereka mencari tempat duduk atau tempat berteduh sambil menikmati pukulan ombak di tepi pantai.

Sungguh indah pantai Pasir Putih. Keluar masuk pengunjung pun warnai keramaiaan di tempat wisata ini.

Selang beberapa jam, tiba-tiba ada beberapa pengunjung masuk, pengujung high class, dengan motor yang bunyi besar dan nyaring. Sebut saja motor RX King, Vixon dan CBR, pokoknya motor-motornya keren.

Saat mereka masuk, sampai di Pintu Gerbang pun mereka tidak membayar karcis selayaknya pengunjung atau wisatawan lain.

Mereka masuk-masuk saja, bebas dan tanpa bayar karcis. 

Dengan spontanitas Argiadus Aononi salah satu wisatawan dari TTU ini pun kecewa lantaran mereka 3 motor masuk harus membayar karcis sebesar 30 ribu sementara pengunjung lainnya masuk bebas tanpa bayaran karcis.

Saya kecewa, kita bayar setengah mati, 30 ribu lagi, terus dong (mereka) masuk tidak bayar, ungkap dengan nada kecewa.

Seharusnya kita yang masuk di tempat wisata, semua wajib bayar tanpa terkecuali baik itu pejabat maupun yang lain. Semoga kedepan setiap pengunjung yang masuk di tempat wisata harus bayar. Menghargai juga orang yang menjaga tempat ini sehingga kita masih bisa datang berwisata, tegasnya.

Yanner teman Argiadus pun membantah kekecewaannya bahwa orang yang mau berwisata itu harus punya uang. Kalau tidak punya uang tidak usah berwisata. 

Kita yang sudah bayar karcis ini karena kita punya uang, makanya berwisata, sementara mereka yang masuk tanpa bayar itu tidak punya uang.

Selain itu juga tambah Yanner, kita yang membayar karcis ini adalah salah satu penyumbang pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata khususnya untuk menaikan PAD Kabupaten Belu.

Jadi tidak usahlah kecewa, kita sudah membantu pemerintah dengan membayar karcis, apalagi tadi kita juga pesan Kopi untuk minum di sini dan beli Kelapa muda, tadi juga beli ikan ko panggang, itu artinya kita turut membantu dan mendukung roda perekonomian masyarakat yang berjualan di sini, lebih umumunya ekonomi di Kabupaten Belu, tutupnya.

Penulis: Thom Fallo

Post a Comment for "Wisatawan Asal TTU Kecewa, Masuk Pantai Pasir Putih Bayar 30 Ribu"