Kurikulum Merdeka Siswa Bebas Memilih Mata Pelajaran Sesuai Minat Bakat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset Dan Teknologi (Kemdikbudristek) Nadiem Makarim baru-baru ini telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke 15, salah satunya adalah kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.
Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan, guru dan peserta didik dalam mengembangkan pembelajaran.
Berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), kurikulum merdeka adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat peserta didik. Artinya bahwa, para pelajar baik itu siswa maupun mahasiswa dapat memilih mata pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai bakat dan minatnya.
Kurikulum Merdeka Sebagaii Opsi Satuan Pendidikan Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
Masa pandemic 2021-2022, Kemdikbudristek mengeluarkan kebijakan penggunaan kurikulum yang dibagi dalam tiga jenis:
1. Kurikurum 2013 utuh
2. Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan)
3. Kurikulum Merdeka
Istilah yang digunakan yaitu kurikulum prototipe yang selanjutnya disebut sebagai kurikulum merdeka. Hal ini tentunya menjadi bagian yang sangat penting dalam upaya pemerintah untuk memulihkan pembelajaran di masa covid-19.
Arah dan Perubahan Kurikulum Merdeka
Ada beberapa arah dan perubahan pada kurikulum merdeka yang membuat sedikit perbedaan dengan kurikulum sebelumya yaitu antara lain:
1. Struktur kurikulum merdeka yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun
2. Kurikulum merdeka fokus pada materi yang esensial. Capaian pembelajaran diatur per fase bukan per tahun
3. Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik
4. Tersedianya aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik
5. Sebagai contoh, pada jenjang satuan pendidikan SMA, tidak ada peminatan atau jurusan seperti IPA, IPS atau Bahasa. Artinya siswa secara bebas memilih pelajaran yang diminati sesuai bakat, minat dan aspirasi kariernya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap sekolah atau satuan pendidikan dapat secara bebas memilih salah satu jenis kurikulum dari tiga opsi kurikulum yang disiapkan oleh pemerintah sesuai kesiapan sekolah dan kebutuhan sekolah yang akan datang.
Sebelum satuan pendidikan menerapkan kurikulum merdeka, sekolah harus tahu pengertian kurikulum merdeka, apa ciri khasnya, apa bedanya dengan kurikulum sebelumnya dan apa manfaat yang dapat kita peroleh dengan menerapkan kurikulum merdeka.
Karakteristik Utama Dari Kurikulum Merdeka
Berikut ini penjelasan dari Anindito Aditomo S.Psi, M.Phil.,Ph.D Kepala BSKAP (Badan Standar Kurikulum Dan Asesmen Pendidikan) tentang Karakteristik Utama Dari Kurikulum Merdeka Yaitu:
1. Kurikulum merdeka lebih fokus ke materi esensial
Karena fokus pada materi yang esensial, beban belajar di tiap mata pelajaran menjadi lebih sedikit. Hal ini dimaksudkan agar guru lebih banyak punya waktu menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif seperti diskusi dan argumentasi, pembelajaran berbasis problem, dan pembelajaran berbasis project.
Soal waktu memang agak rumit untuk dibahas lebih rinci karena setiap guru tentunya punya skil dan kreatifitas tersendiri jika difokuskan pada pembelajaran berbasis problem dan project.
Guru tidak hanya bisa berdiri di dalam ruang kelas, melainkan lebih banyak waktunya untuk terjun ke lapangan bersama dengan peserta didik. Hal ini tentunya akan membutuhkan waktu luang di luar jam pelajaran.
Sehingga hal demikian agar guru lebih banyak punya waktu untuk memperhatikan proses pembelajaran peserta didiknya. Jadi guru akan lebih banyak merdengar dan memahami kebutuhan peserta didiknya.
Sekolah juga punya ruang lebih banyak untuk menggunakan materi yang kontekstual sesuai visi misi sekolah atau kondisi lingkungan lingkungan sekitar. Dengan demikian peserta didik bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna sekaligus lebih menyenangkan.
2. Struktur kurikulum lebih fleksibel.
Artinya peserta didik SMA, Madrasah Aliyah dan program paket C lebih merdeka, karena mereka tidak dikotakan dalam jurusan atau peminatan IPA, IPS dan Bahasa. Di kelas XI dan XII, mereka bisa memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat, bakat dan aspirasi kariernya.
3. Tersedianya banyak perangkat ajar
Ada banyak alat bantu bagi guru untuk menerapkan kurikulum merdeka. Mulai dari buku teks, modul ajar, sampai asesmen literasi dan numerasi yang bisa digunakan untuk memantau perkembangan belajar peserta didik.
Perangkan-perangkat ini bisa langsung digunakan apa adanya atau bisa juga dimodifikasi, diadaptasi sesuai dengan keperluan.
Ada juga modul-modul pelatihan yang bisa diikuti oleh guru-guru dan kepala sekolah secara mandiri. Semua ini akan disediakan melalui aplikasi di android dan website bersama platform merdeka mengajar.
Dengan tiga karakteristik ini, BSKAP percaya bahwa kurikulum merdeka akan membantu guru untuk merancang pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran yang menumbuhkembangkan peserta didik secara holistik untuk menjadi pelajar Pancasila yang memiliki identitas ke-Indonesiaan yang kuat dan siap menghadapi masa depannya.
Apa Kriteria Sekolah Menerapkan Kurikulum Merdeka?
Kriterianya ada satu, yaitu sekolah berminat menerapkan kurikulum merdeka untuk memperbaiki pembelajaran. Kepala Sekolah/Madrasah yang ingin menerapkan kurikulum merdeka akan diminta untuk mempelajari materi yang disiapkan oleh Kemendikbudristek tentang konsep kurikulum merdeka.
Selanjutnya, jika setelah mempelajari materi tersebut sekolah memutuskan untuk untuk mencoba menerapkannya, mereka akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan sebuah survey singkat.
Jadi sebuah sekolah atau satuan pendidikan untuk mengikuti program sekolah penggerak prosesnya adalah pendaftaran dan pendataan, bukan seleksi.
Oleh karena itu kepada satuan pendidikan silahkan mempelajari konsep-konsep tentang kurikulum merdeka, jika tertarik maka satuan pendidikan memutuskan untuk memilih dan menerapkan kurikulum merdeka
Penulis: Thom Fallo
Post a Comment for "Kurikulum Merdeka Siswa Bebas Memilih Mata Pelajaran Sesuai Minat Bakat "