Selingkuh Itu Indah, Enak Di Awal-Pahit Di Akhir, Ini Dia Solusinya
Ketika kita membuka media sosial atau berita di google, kita disuguhi hidangan manis yang berakhir pahit yaitu perselingkuhan yang berakhir dengan perceraiaan.
Mengapa orang berselingkuh? Mungkin berselingkuh itu rasanya menyenangkan dan membahagiakan dari sebuah pasangan.
Selain faktor tersebut, perselingkuhan dalam rumah tangga juga disebabkan karena berbagai faktor pendukung antara lain; salah satu pasangan kurang diperhatikan, kurang dicintai dengan tulus, kurang terbuka, emosi, marah-marah dan sebagainya.
Tetapi dari beberapa faktor yang disebutkan di atas, faktor paling dominan adalah kebutuhan seksual. Mungkin ini hanya analisa pribadi saja berdasarkan pengamatan di media sosia, membaca di berita-berita dan bertanya pada orang-orang.
Faktor ketidakpuasan seksual terhadap salah satu pasangan juga menyebakan salah satu pasangan akan berpikir untuk mencari pasangan baru.
Penginjil Matius 5:28 mengatakan:
“ Tetapi Aku Berkata Kepadamu: Setiap Orang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya"
Ini berarti kita sudah berselingkuh dengan dia dalam hati. Pikiran kita sudah berselingkuh. Memang faktor pikiran juga sangat mempengaruhi sehingga cepat atau lambat akan terjadinya perselingkuhan jika ada peluang dan kesempatan.
Lebih lanjut, Yakobus 1:8 menyerukan bahwa”
"Sebab orang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya”
Berdasarkan ayat pada kitab suci tersebut, saya juga merasakan seperti yang dijelaskan di atas. Hidup kita tidak tenang karena hati mendua alias berpikir untuk selingkuh.
Diperkuat lagi di Injil Matius 5: 32 bahwa:
"Jika seorang suami menikah dengan perempuan yang sebelumnya diceraikan, ia sendiri berarti sudah berselingkuh atau berbuat zinah"
Perselingkuhan merupakan penyakit sosial masyarakat yang harus ditekan agar tidak terjadi.
Dari kasus tersebut saya menawarkan solusi agar bisa menekan angka perselingkuhan yang begitu tinggi yang selama ini mencuat di media sosial yang kita ketahui bersama.
Beberapa solusi itu antara lain;
1. Mendekatkan diri dengan Tuhan
Cara kita mendekatkan diri kita dengan Tuhan adalah dengan selalu membaca dan menghayati ayat-ayat firman Tuhan dalam kitab suci.
Di dalam bacaan firman Tuhan telah dijelaskan bagaimana hidup baik dan benar sesuai ajaran Tuhan. Kita saja yang kurang membaca dan menghayatinya sehingga kita sebagai pasangan suami istri salah melangkah. Jadi sebagai pasangan kita harus selalu mendekatkan diri dengan Tuhan.
2. Komunikasi Intens Antara Pasangan
Suami istri harus banyak berkomunikasi, saling curhat, terbuka terhadap pasangan apa adanya dan jadikan pasangan Anda sebagai orang nomor satu dalam hidupnya.
Maka pasangan Anda akan merasa bahwa ia sangat penting di matamu. Selalu memberikan perhatian lebih pada pasangan Anda.
3. Belajar untuk Tidak Marah Terhadap Pasangan Anda
Emosi merupakan reaksi terhadap seseorang atas kejadian. Marah merupakan emosi yang ditandai dengan pertentangan terhadap seseorang. Sifat marah akan memberi dorongan kepada kita untuk bertindak buruk.
Misalnya saat Anda marah terhadap pasangan Anda, pasti Anda akan mengeluarkan kata-kata kasar, maki, bahkan sampai bisa terjadi kekersaan fisik atau perkelahian yang berujung Anda akan meninggalkan pasangan Anda.
Nah, ketika Anda marah maka rasa tidak suka terhadap pasangan Anda akan tumbuh, di situ otak Anda akan mulai berpikir, lebih baik saya tinggalkan dia dan cari pasangan baru saja, dari pada dengan dia selalu di maki, diteriaki di depan umum, dipukul. Ahhhh, cerai saja lebih baik.
Marah terhadap pasangan itu sangat berbahaya karena bisa saja berujung pada perpisahan.
Karena lama berpisah, maka jalan keluar adalah mencari pasangan baru. Pasangan baru bisa saja orang yang sudah menikah atau yang belum menikah.
Jika ada peluang untuk mendapatkan pasangan yang sudah menikan maka Anda akan mambawa mala petaka bagi rumah tangga orang lain lagi. Nah ini berbahaya, dan segera diperbaiki.
4. Banyak Konsultasi Dengan Ahlinya
Jika Anda memiliki masalah dalam rumah tangga, masalah apa saja, segeralah berkonsultasi pada orang yang tepat.
Jika Anda sendri mampu menyelesaikannya maka tidak perlu berkonsultasi dengan ahlinya. Ingat harus pada ahlinya. Ahli menurut saya yaitu orang tua saksi nikah Anda, tokoh agama, psikolog dan terakhir pada orang tua kandung Anda.
5. Instropeksi Diri Dan Saling Memaafkan Secepat Mungkin
Jika Anda merasa salah, segerahlah introspeksi diri atau menilai diri sendiri lalu meminta maaf pada pasangan Anda. Itu akan meminimalisir kejadian susulan yang berakibat fatal bagi kehidupan keluarga Anda.
Kita sebagai manusia yang tidak sempurna, meminta maaf terhadap orang yang telah bersalah kepada kita itu sangatlah sulit.
Namun, jika Anda sampai memaafkan orang yang berbuat salah pada Anda, maka hati Anda akan terasa legah, batin Anda akan merasakan kenyamanan. Kalau Anda tidak percaya silahkan coba dan rasakann sendiri, terutama terhadap pasangan Anda.
6. Selau Bersyukur
Bersyukur adalah ungkapan terima kasih. Perasaan yang diterima oleh penerima kebaikan, hadiah, bantuan dan rejeki.
Pasangan Anda adalah hadiah. Anda harus bersyukur dan berterima kasih. Jika Anda tidak bersyukur maka hidup Anda tidak akan bahagia.
Orang yang paling menderita adalah orang yang tidak mau bersyukur. Jika Anda telah bersyukur telah dihadiakan pasangan Anda maka jika ada orang lain yang mau menggangu kehidupan rumah tangga Anda tidak akan bisa.
Nah itu dia beberapa solusi agar meminimalisir kasus perselingkuhan dalam rumah tangga. Mungkin Anda punya cara tersendiri yang sangat ampuh, namun itu yang bisa di saya sampaikan karena kasus perselingkuhan menjadi trending topik di media sosial. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Penulis: Thom Fallo
Post a Comment for "Selingkuh Itu Indah, Enak Di Awal-Pahit Di Akhir, Ini Dia Solusinya"