Pertumbuhan Dan perkembangan Tanaman Cabai Terganggu

Foto: Panen Cabai Oleh Petani Muda Di Desa Matabesi, TTU-NTT

Cermati artikel dibawah ini !

Untuk mencapai petani cabai yang sukses, tentunya sangat membutuhkan proses yang sangat panjang. Selain modal, waktu dan tenaga, faktor internal dan ekternal dalam tubuh tumbuhan pun sangat diperlukan agar produksi cabai berhasil untuk mencapai kesuksesan sebagai petani cabai.

Seperti petani muda asal Desa Matabesi, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kekurangan bukan menjadi alasan untuk tetap berusaha, namun kekurangan menjadi cambuk untuk tetap bangkit.

Begitulah kisah sejumlah anak muda berjumlah enam (6) orang yang hanya bermodalkan nekat tanpa ilmu khusus untuk bertani cabai, hanya didukung dengan semangat, mereka mampu berkarya di dunia pertanian khusus tanaman cabai.

Dimulai dari patungan uang Rp.20.000 rupiah untuk membeli bibit cabai, sampai dengan persiapan dan mengolah lahan yang begitu luasnya, diolah secara manual dengan menggunakan tenaga manusia tanpa mesin. Mereka menanam sekitar 3000 pohon cabai dalam lahan yang luasnya sekitar belasan are. 

Selain tanaman cabai yang menjadi fokus untuk ditanam, juga disisipi beberapa jenis sayuran dalam skala kecil yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi setiap hari dan kebutuhan masyarakat desa setempat.

Yohanes Bano, satu dari kelompok petani muda tersebut ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa awal mula kami mulai merintis usaha dalam bertani cabai itu sebenarnya inisiatif dari masing-masing pribadi sih, dan yang paling utama adalah kami mau mengurangi pengeluaran dalam keluarga. Yang lebih fatal lagi di otak kita yaitu kita di sini hampir semunya petani tapi masih beli sayuran dari orang luar yang datang bawa masuk ke kampung kita.

Nah itu yang membuat kami berpikir bahwa ternyata kalau beli dari orang luar maka uang kita dibawa keluar ke tempat lain, seharusnya uang kita harus berputar saja di desa. 

Masih Yohanes mengatakan, selain fokus bertani, kami di kampung itu pekerjaan yang lain juga kami rambang semua yang penting menghasilkan, namun kami semua dalam tim ini sudah nekat mau prioritas untuk bertani cabai. 

Kami mulai merintis bertani cabai sejak setelah badai seroja berakhir sekitar bulan April. Sudah enam bulan kami fokus dan sibuk dengan tanaman pertanian kami dan kebetulan di desa ada pasar mingguan setiap hari Rabu jadi kami menjualnya di sana.

Ia pun berharap ada support atau apalah dari pemerintah untuk mengembangkan usaha kami dan kelompok tani pemuda lain yang ada di TTU, apalagi sekarang harga cabai di pasaran merosot. Kami juga tidak tahu masalahnya apa sehingga harga merosot, atau mungkin sekarang lagi musim panen atau ada permainan pasar. 

Tapi puji Tuhan melihat hasil yang ke begini, apa pun itu, rasa putus asa tidak sempat mau mendekat pada diri kami. Hasil panen yang dijual bulan lalu itu per kilogram Rp. 5000 dan sekarang baru Rp.10.000.

Buat orang muda pesan kami adalah banyak-banyaklah berinovasi, tingkatkan kreativitas dan asalah terus kemampuan yang di miliki. Jangan tunggu lapangan kerja, tapi coba untuk menciptakan lapangan kerja terlebih khusus untuk diri sendiri, dan bertani bagi orang muda itu sebenarnya menjadi bos hebat, tutupnya sembari memberi pesan kepada sesama anak muda. 

Wawancara Terkait Kebutuhan Air terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai

Air memegang peranan penting dalam budidaya cabai, pemberiannya harus sesuai dengan kebutuhan tanaman cabai untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Air yang cukup akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif, seperti tinggi tanaman, jumlah cabang, luas daun, dan diameter batang, serta meningkatkan jumlah bunga, jumlah buah, bobot buah, diameter buah, dan panjang buah.

Kekurangan atau kelebihan air akan memengaruhi produktivitas tanaman sehingga kualitas tanaman serta hasil panen yang akan didapatkan menurun. Berikut ini dampak yang akan dirasakan tanaman cabai ketika mengalami kelebihan ataupun kekurangan air.

Kekurangan air

Kekurangan air dapat menyebabkan tanaman cabai pada fase vegetatif mengalami gangguan pertumbuhan cabang dan daun sehingga daun berukuran kecil serta pucat. Sementara itu, kekurangan yang terjadi fase generatif dapat menyebabkan kerontokan bunga, bakal buah, dan buah sehingga jumlah hasil panen yang didapatkan berkurang.

Kelebihan air

Tanaman muda yang kelebihan air kemungkinan besar mengalami kerusakan akar karena membusuk. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian tanaman.

Pada tanaman yang sedang berbunga dan berbuah, kelebihan air dapat menyebabkan bunga dan buah rontok. Selain itu, kelebihan tersebut dapat meningatkan perkembangan pathogen tanaman yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri, seperti Fusarium, Phytopthora, Colletotrichum, dan Ralstonia.

Penyiraman yang tepat untuk tanaman cabai

Cabai perlu disiram setiap hari saat hujan jarang turun. Penyiraman dilakukan hingga tanah tampak basah. Penyiraman jangan sampai berlebihan pada musim hujan karena bisa menyebabkan busuk akar.

Penyiraman yang dilakukan dengan sistem leb, air perlu disalurkan ke setiap bedengan melalui jaringan irigasi. Biarkan air mengalir selama beberapa saat hingga bedengan tampak basah atau mencapai kondisi kapasitas lapang.

Anda perlu mengatur ketinggian air pada sistem leb agar cukup sampai ke ujung mulsa. Usahakan lahan tidak sampai becek. Jika air sudah cukup membasahi media tanam, segera keluarkan melalui saluran drainase (saluran pembuangan). Pengairan dengan sistem leb merupakan cara yang paling praktis, terutama di daerah yang memiliki irigasi teknis. Selain sistem leb, pengairan dapat dilakukan dengan menggunakan gembor, irigasi tetes, atau sistem curah.

Cermati video dibawah ini !

Cermati gambar dibawah ini !



Penulis: Thom Fallo

Post a Comment for "Pertumbuhan Dan perkembangan Tanaman Cabai Terganggu"