Mengenal Bunda Mezra Pellondou Sosok Inspiratif Tokoh Literasi NTT
Foto: Penyerahan Buku Karya Bunda Mezra Pellondou Kepada Guru Penggerak di Kab. TTU |
Mezra Elisabeth Pellondou, lahir dan menetap di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Wanita Kelahiran Kupang, 21 Oktober 1969 telah banyak sekali menuangkan karyanya dalam bentuk buku novel dan tulisan sastra lainnya.
Sehari-hari beliau berprofesi sebagai pendidik atau Guru pada salah satu sekolah menengah atas di Kota Kupang yaitu di SMA Negeri 1 Kupang.
Selain sebagai guru, beliau juga adalah pendiri sekaligus penggagas Taman Baca Bunda Mezra dan Komunitas Sastra UKIM (Uma Kreatif Inspirasi Mezra).
Komunitas ini biasanya memiliki acara khusus yaitu bincang-bincang Buku dan Berpuisi di Pro2 FM RRI Kupang dengan tajuk Numpang-Nampang Literasi setiap hari Sabtu.
Karya-karya sastra yang dihasilkan berupa cerpen, puisi hingga novel ini merupakan satu bentuk kemajuan dalam bidang literasi bagi generasi penerus. Karya-karyanya selalu berlatar belakang alam dan budaya sehingga setiap kali kunjunganya ke daerah lain selalu melihat potensi alam dan budaya setempat untuk dikaji dan ditulis.
Sosok perempuan dengan gaya komunikasi yang selalu memotivasi orang membuat orang tak lupa dengan namanya. namanya selalu dikenang bagi siapa saja yang pernah bertemu dengannya. Karena setiap pertemuan pasti selalu saja ada kalimat yang terungkap darinya untuk memotivasi kita.
Kreatifitas Bunda Mezra Pellondou
Bunda Mezra yang akrab disapa banyak menghasilkan karya-karya sastra. Beliau sangat rindu untuk mendidik anak-anak. Banyak anak-anak kehilangan sosok teladan dalam hidup mereka. Bagi beliau, sastra menjadi pintu masuk bagi anak-anak untuk menemukan jati diri dalam hidupnya.
Foto: Mezra Elisabeth Pellondou |
Baru-baru ini beliau terpilih sebagai fasilitator guru penggerak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi.
Selain membimbing calon guru penggerak, sosok yang inspiratif ini sering juga bertemu dengan guru-guru di sekolah sasaran. Dalam pertemuan tersebut beliau selalu memotivasi para guru dengan ilmu yang dimilikinya. Calon guru penggerak yang didampinginya sangat terkesan dengan gaya pendampingan yang beliau lakukan.
Tanggapan Guru Penggerak Yang Didampingi Oleh Bunda Mezra Pellondou
1. Bahagia saat didampingi, terkesan, tergugah, dan terpacu untuk selalu bekerja demi perkembangan diri dan anak didik (Melkianus Usateba, Guru SMP Satu Negeri Nian)
2. Ibu Mezra merupakan sosok yang penuh inspiratif, dan humanis. Beliau selalu memberikan motivasi dan dukungan dalam mengikuti program guru penggerak (Fransiskus Sanan, S.Pd. Guru SMUK Warta Bakti Kefamenanu)
3. Kegiatan kemarin itu adalah penyerahan kembali guru PPGP dari P4TK ke dinas. Dalam acara tersebut ada penyerahan buku dari Bunda Mezra ke kami punya program lapak baca 61 ke sekolah-sekolah pelosok. Beliau mendukung itu dengan menyumbang buku-buku hasil karya yang ditulis oleh beliau sendiri (Paulus Sevirinus Banusu, S.Pd, Guru SMPN 1 Biboki Selatan)
Beberapa Karya Bunda Mezra Pellondou
1. Artikel berjudul Upaya Memajankan Sastra Indonesia dalam Sastra Dunia (Mencari Jalan Keluar di antara Kenyataan, Kendala dan Ketegangan) lolos kurasi menjadi peserta Musyawarah Sastrawan Indonesia III (Munsi III) 2020 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
2. Pernah menjadi Pembicara Diskusi Daring Badan Bahasa “Bicara Sastra Pengembangan Bahasa dan Sastra Bedah Buku“ Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang” Karya Sapardi Djoko Damono dan Rintik Senja, (5 Agustus 2020).
3. Menerima penghargaan Adi Acarya Award dari GMBI (2020) sebagai Penulis Berdedikasi dan Pengembangan Pendidikan Literasi terbaik.
4. Cerpen Mezra berjudul Perempuan di Tengah Cincin Api berhasil memenangkan Lomba Menulis Cerpen 2020“ (menulis dari rumah saja)” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), dan kemudian cerpen ini dibukukan dalam antologi cerpen berjudul Pesan Sang Penyintas Siang.
5. Puisi Mezra berjudul “Cerita Obed dan Patrisius menjadi pemenang ketiga lomba menulis puisi antar guru Se Indonesia tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Dermaga Seni Buleleng dan Pemda Bali dan dibukukan dalam antologi berjudul Suara Hati Guru Masa Pandemi.
6. Puisi Mezra Berjudul Pulang ke Rahim Haik masuk Sepuluh Nominasi Lomba Menulis Puisi Group FB yang diselenggarakan oleh Hari Puisi Indonesia (HPI) 2020. Pemenang pertama Penghargaan Sastra untuk Pendidik dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa RI (2012).
7. Penerima penghargaan NTT Award (2013) Kategori Sastra dan Humaniora. Menjadi curator untuk sejumlah penerbitan buku antara lain Antologi Cerpen Kambing Kutukan (2020) yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB).
8. Kurator antologi puisi Bulan Peredam Prahara (2018), Pedang dan Nyala Api (2019) yang diselenggarakan oleh Rumah Sastra Kita (RSK).
9. Menjadi pembimbing dan editor sejumlah penerbitan kelas menulis di antaranya kumpulan Cerpen Kabut di Lelenbala dan Teriakan dari Tanah Hawu Mehara (2012) (Karya siswa SMA Negeri 1 Kupang).
10. Kumpulan cerpen 13 karya dari Tangan-Tangan Kecil (Karya siswa SD Tunas Glori Sikumana). Kumpulan cerpen Anak Gerbang Selatan (2013) (Antologi cerpen Anak-Anak Kepulauan Nemberala, Rote). Kumpulan cerpen Lima Dolar (201) Anak-anak perbatasan Motaain. Kumpulan cerpen Rindu Sebatas Tembok (anak-anak Lapas Penfui, Kupang)
Foto: Buku-Buku Sastra Karya Bunda Mezra Pellondou |
1. Menerbitkan buku tunggal kategori kumpulan puisi:
Kitab puisi Sujud Selembar Daun (2020), Beta Indonesia Keliling Tanah Air dengan Puisi (2018), Likurai dari Negeri yang Membatu (2017), Tujuh puluh kali tujuh kali (2015), Kekasih Sunyiku (2013).
2. Menerbitkan buku tunggal kategori kumpulan cerpen:
Menjahit Gelombang (2020); Negara Te Au Na (2020). MAKHPELA (2020), Kuda dan Sang Dokter (2017);
3. Menerbitkan buku tunggal kategori novel
Perempuan dari Lembah Mutis (2012), Loge (2008), Nama Saya Tawwe Kabotta (2008), Surga Retak (2007).
4. Menerbitkan buku kategori essai dan non sastra;
Buku essai sastra, Dari Suri Ikun Bu Ikun hingga Tuan Kamlasi (2018), Jangan Takut Menulis Naskah Drama (2010), Jurnal, Jurnalis, Jurnalisitik (2010). Naskah film/sinetron anak berjudul Merah Putih di Ujung Tiang (2019) telah difilmkan dan dipublikasikan di stasiun TVRI NTT dan TVRI Nasional pada 11 Oktober 2019.
5. Buku antologi bersama
Selain antologi tunggal, karya Bunda Mezra juga lolos muat dalam puluhan antologi bersama sastrawan/penyair Indonesia. Karya-karya Bunda Mezra lolos muat dalam berbagai koran media cetak dan portal sastra serta memenangkan berbagi lomba karya sastra.
Pada tahun 2020: Beliau juga terlibat dalam buku antologi Bersama antara lain: Antologi puisi Merayakan Kenangan, Sebermulaadalah Bali (2020). Antologi puisi Jazirah VAngin, Ombak, dan Gemuruh Rindu (2020).
Antologi puisi perempuan Indonesia Perempuan Bahari (2020). Antologi puisi 201 Penulis 9 Negara, Corona (2020). Antologi penyair Perempuan Indonesia (PPI), Temanten (2020). Antologi puisi Bandara dan Laba-laba (2019). Antologi puisi peserta seminar internasional sastra Indonesia di Bali.
Pada tahun 2019: Antologi Puisi Jazirah 2 Sagara Sakti Rantau Bertuah (2019). Antologi puisi Negeri Poci, Pesisir (2019). Antologi puisi Guru (2018) tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu (Gerakan Akbar 1000 Guru Asean Menulis Puisi). Antologi puisi Jazirah 1 Jejak Hang Tuah dalam Puisi (2018) Kumpulan Puisi Senyum Lembah Ijen (2018).
Pada tahun 2018: Antologi puisi Senja Djiwa Pak Budi (2018) mengenang almarhum Achmad Budi Cahyono (2018). Antologi puisi Jejak Cinta di Bumi Raflesia (2018). Antologi Puisi Kesaksian Tiang Listrik (2018). Antologi Puisi 41 Penyair Nusantara Kekasih Sejati (2018). Antologi cerpen, Pantun dan Puisi Kelas Literasi Komunitas Baca Sastra Guru SMA/SMK Kopiku pada Senjaku (2018).
Pada tahun 2017: Antologi Puisi Temu 1 Sastrawan NTT Senja di Kota Kupang (2013). Antologi Puisi Penyair Nusantara 6,5 SR Luka Pidie Jaya(2017). Antologi Puisi Penyair Nusantara Aceh 5:03 6,4 SR (2017). Kumpulan Puisi Penyair Nusantara Menderas Sampai Siak (2017). Antologi Puisi Nyanyian Puisi untuk Ane Matahari (2017). Kumpulan Puisi Literasi Borobudur Mada Merdu Kamadhatu (2017). Antologi Penyair Perempuan, Perempuan-Perempuan (2017). Kumpulan Puisi PMK Membedah Korupsi Kepala Daerah (2017). Antologi Puisi Bogor dalam Puisi Penyair Nusantara, BUITENZORG (2017).
Pada tahun 2016: Antologi Puisi Perdamaian 9 Negara Menembus Arus Menyelami Aceh (2017). Kumpulan Puisi Kopi 1.550 mdpl (2016). Antologi puisi Temu II Sastrawan NTT Nyanyian Sasando (2015). Kumpulan Puisi Temu sastrawan Mitra Praja Utama (MPU) X, Tonggak Tegak Toleransi (2015). Antologi Puisi Temu 1 Sastrawan NTT Senja di Kota Kupang (2013). Antologi Wanita Penulis Indonesia, Nyanyian Pulau-pulau (2010). Antologi Puisi-puisi Guru Aku Telah menjadi Beo (2006).
Pada Tahun 2006: Cerpen Manusia-Manusia Jendela (2006), Pemenang Pertama Lomba menulis Cerpen se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Peningkatan Perpustakaan Sekolah Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud RI. Ulasan sastra berjudul Naturalisme Anafora dan Epifora, Suatu Pencaharian Peta Tuhan (Ulasan atas Seratus Puisi Taufiq Ismail: Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (2005) masuk sebagai 17 karya terbaik lomba mengulas karya sastra (LMKS) tingkat nasional kategori reguler.
Semoga banyak kaum perempuan, generasi muda penerus bangsa yang mencontohi teladan beliau untuk menciptakan karya-karya inovatif.
Penulis: Thom Fallo
Post a Comment for "Mengenal Bunda Mezra Pellondou Sosok Inspiratif Tokoh Literasi NTT"