Masa Lalu Kita Yang Buruk Tidak Selamanya Akan Membawa Dampak Buruk Bagi Kita Di Masa Depan

Masa lalu yang buruk adalah memori yang tidak terlupakan dalam benak, justru bisa membangkitkan semangat hidup

Setiap manusia pasti memiliki masa lalu yang tidak bisa dilupakan seumur hidupnya. Masa lalu buruk yang dimiliki setiap orang bisa membuat orang tersebut berputus asa dan mengambil jalan pintas dengan bunuh diri, dan terkadang juga masa lalu yang buruk bisa mengubah sifat seseorang dari yang tadi buruk menjadi lebih baik.

Salah satu masa lalu yang buruk adalah pernah mengambil barang orang yang bukan haknya tanpa sepengetahuan pemiliknya (mencuri). 

Semua orang selalu berpikir negatif tentang pencuri dan selalu memandang seorang pencuri sebagai orang jahat yang tidak pantas hidup di dunia ini. Apa lagi orang yang pernah mencuri, mereka selalu di maki-maki, di bully dan tanpa mau tahu alasannya mengapa dia mencuri.

Bicara tentang masa lalu saya teringat sebuah cerita. Nia adalah seorang wanita yang memiliki masa lalu yaitu pernah mencuri. Nia berusia 17 tahun pada waktu itu yang duduk di bangku kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA). Nia dikenal sebagai anak yang nakal, tidak mau menuruti pada guru maupun orang tua.

Di luar sana banyak anak-anak perempuan senang memiliki banyak teman perempuan. Justru kebalikan dengan Nia, Dia tidak memiliki teman perempuan. Dia hanya memiliki 5 teman dan itu laki-laki semua. Setiap harinya Nia selalu mengajak kelima temannya untuk bolos ketika ada jam pelajaran. 

Semua perbuatan Nia selalu tidak diketahui lbunya. Sampai suatu hari sepulang Nia dari sekolah lbu Nia menatap jam weker.  Jarum jam menunjuk pada angka 08.30. Nia dimarah lbunya. Nia hanya diam dan hanya menjawab ia jika ditanya untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Keesokan harinya Nia tidak mendengarkan perkataan lbunya, Nia tetap bolos sekolah. Nia menyusun rencana untuk tetap bolos sekolah tapi tidak diketahui lbunya. Sepulangnya  dari sekolah Nia menatap jam weker yang digantung di dinding rumahnya dan mencari kursi.

Dan apakah kalian tahu apa yang dipikirkan Nia saat itu?

Diambilnya kursi tersebut dan disimpan kursi tersebut di bawah jam weker.

Diputar arah jarum jam yang awalnya menunjuk angka 10:47 ke angka 12:00 di mana angka tersebut menunjukkan sudah waktunya Nia pulang sekolah.

Setelah mengatur arah jarum jamnya, Nia langsung menyingkirkan kursi dari situ biar lbunya tidak tahu. Kemudian Nia berlari keluar ke depan pintu dan kembali masuk rumah sambil mengatakan.

Nia: Selamat siang lbuuu.

Ibu: Siang atau pagi? 

Nia: Siang buuuu..

Ibu: jangan-jangan kamu bolos lagi?

Nia: tidak buuu... Kalau lbu tidak percaya, lihat saja, sekarang jam berapa? Dan tepat sekali rencana Nia berhasil. Ibu Nia percaya. Dilihat jarum jamnya menunjukkan tepat pada angka12:00.

Ketika tiba ujian akhir semester, Nia tidak di perbolehkan untuk mengikuti ujian. Jika Nia mau ikut ujian Nia harus melunasi uang alpanya selama ini. Keesokan harinya sebelum Nia berangkat sekolah ia meminta uang kepada lbunya

Nia: Ibu minta uang.

Ibu: Uang buat apa? Tadikan sudah dikasih?

Nia: Tidak cukup

Ibu: Memangnya mau buat apa?

Nia: Bayar uang alpa

Ibu: Berapa?

Nia: Ibuuu..  kami punya uang alpa satu hari 2.500. Nia punya alpa 30 hari jadi uangnya Rp.75.000

Ibu: Haaaa...apa? Selama inikan kamu rajin sekolah kenapa kamu punya banyak alpa? Jangan-jangan kamu selalu bolos sekolah? Ibu tidak mau kasih kamu uang.

Nia: Yah sudah, kalau lbu tidak mau kasih uang, Nia tidak sekolah.

Ibu: Tidak! kamu harus sekolah.

Nia: Kalau Nia ke sekolah pasti sampai di sekolah ibu gurunya Nia pasti tagih uang alpa.

Ibu: Bagaimanapun juga kamu harus tetap sekolah.

Biar alpa kamu semakin banyak? kamu selalu bolos sekolah, biar sudah di bilang jangan bolos sekolah tapi kamu masih saja mau bolos. Pokonya kamu harus sekolah.

Kemudian Nia pergi sekolah sambil meneteskan air mata.

Sepulangnya dari sekolah Nia bingung mau cari uang di mana biar bisa bayar uang alpa.

Nia masuk ke dalam kamar tetangga pas rumahnya kodong dan melihat tas, membuka tas itu dan dilihatnya uang kertas berwarna merah yang berjumlah 3 daun. Tiga ratus ribu.

Nia mengambilnya dan berkata dalam hati "Ibu kan tadi tidak mau kasih Nia uang untuk bayar uang alpa jadi biar Nia ambil saja uangnya tetangga. Nia  menyembunyikan uang itu.

Tak lama kemudian perbuatan Nia diketahui lbunya, dan apa yang terjadi?

Nia dipanggil ke dalam kamar itu, Nia dimarah, dicubit, dipukul dan dimaki-maki.

Nia hanya diam membisu tidak mengeluarkan  kata-kata dan hanya bisa meneteskan air mata pada saat itu. Ia hanya bisa merasakan nyeri di tubuhnya yang di tinggalkan bekas tangan sehabis dipukul. Nia menatap wajah lbunya yang penuh dengan rasa malu terhadap perbuatan anaknya. Nia merasa kasihan pada lbunya karena sudah mempermalukan lbunya

Setelah kejadian itu Nia selalu diasingi banyak orang. Jika mereka melihat Nia mereka selalu mengatakan "simpan dan jaga tas-tas kamu nanti hilang".

Nia di maki-maki, di jadikan bahan pembicaraan dan di bully.

Nia sudah frustasi tidak bisa berpikir lagi yang di benaknya, hanyalah bullyan ibu-ibu.

Hingga Nia berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

Namun teringat wajah ibunya yang penuh dengan rasa malu saat itu, dan perjuangan lbu untuk dirinya.

Mulai saat itu Nia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan bekerja keras untuk mengembalikan semua yang pernah diambilnya  dari dalam tas itu.

Nia mulai berubah dari yang sering bolos ketika jam pelajaran hanya berteman dengan laki-laki, sekarang Nia tidak memilih dalam berteman, dan rajin belajar.

Bekerja keras dan rajin menabung hasil dari jual kue tanpa melakukan hal yang sama seperti dulu.

Pesan penulis:

Dari cerita di atas bisa kita simpulkan bahwa masa lalu yang buruk tidak selamanya hanya membawa dampak buruk, sebenarnya dengan masa lalu yang buruk bisa membuat kita selalu teringat akan perbuatan  tersebut  sehingga kita takut dan tidak mau mengulanginya lagi. 

Orang yang di bilang tidak baik bisa menjadi seorang yang lebih baik jangan kita menilai seseorang dari masa lalunya setiap orang bisa berubah kapan saja lewat masa lalu buruk yang pernah di lewatinya. Ada peri bahasa mengatakan "tanpa masa lalu hidup tak pernah berjalan maju"

Penulis: Dince Nope

Editor: Thom Fallo 


1 comment for "Masa Lalu Kita Yang Buruk Tidak Selamanya Akan Membawa Dampak Buruk Bagi Kita Di Masa Depan"

  1. Iya betul sekali semua orang akan berubah ketika sifatnya sdh dewasa dan iya tau mana yang salah dan mna yang bnr😊

    ReplyDelete