Kampung Adat Bena, Kampung Purba Di NTT Dengan Warisan Budaya Yang Unik

 

Kampung Adat Bena, Bajawa-Flores-NTT
Siapa yang tak kenal Nusa Tenggara Timur, sebuah provinsi yang terkenal dengan kekayaan akan keindahan alamnya yang dapat menghipnotis para wisatawan yang datang berkunjung. 

Walaupun berada di dalam Pulau Nusa Tenggara, tapi NTT memiliki beragam pulau kecil di sekitarnya, diantaranya ada Pulau Adonara, Pulau Sabu, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Komodo, Pulau Sumba, Pulau Rote, Pulau Solor, Pulau Palue, Pulau Timor, dan Pulau Lembata.

Biarpun banyak pulau, yang pastinya tak kalah indah satu dengan yang lainnya, namun ada pula hal yang justru membuat kita sebagai masyarakat modern kagum dan pasti akan tidak percaya dengan salah satu desa di Nusa Tenggara Timur, yaitu Desa Bena.

Desa Bena letak desanya ada di Pulau Flores, Kabupaten Ngada, lebih tepatnya di Desa Triwuriwu, sekitar 19 km selatan Bajawa.

Kampung Adat Bena
Bagaimana tidak, saat Anda masuk ke area Desa Bena, para wisatawan seakan sedang masuk ke lorong waktu pada ribuan tahun silam, karena mata Anda akan dimanjakan dengan bentuk bangunan yang unik, di desain karena masih dominan bebatuan, persis seperti di bawa ke Zaman Megalitikum. 

Kawasan perkampungan di Desa Bena ini masih unik, dengan bangunan-bangunan yang terbentuk dari bebatuan yang disusun secara bertingkat-tingkat.

Warga lokal di Desa Bena masih sangat memperhatikan dan juga menjaga warisan dari leluhurnya dan juga menjaga sejarahnya, karena saat berjalan ke salah satu bagian lainnya, ada bangunan yang para ahli sejarah memperkirakan sudah ada dari zaman batu yaitu, Bhaga dan Ngadu. 

Kedua bangunan itu masih dijaga, karena memiliki makna khusus yang dipegang teguh warga lokal. Bangunan rumah warga lokal tersebut pun masih alami, terbuat dari tiga jenis materi alam, yaitu dari kayu, bambu dan juga alang-alang.

Desa Bena sendiri berlokasi dipuncak gunung dengan pemandangan nya berhadapan langsung dengan Gunung Inerie. Dengan suhu yang relative rendah, membuat area ini memiliki potensi alam yaitu, biji kopi Arabica. Penyuka kopi, jangan lupa untuk merasakan biji kopi Arabica nya yang teksturnya agak kasar dari Desa Bena ini. 

Kampung Bena Di Puncak
Selain kopi, penduduk lokal memiliki kegiatan untuk menenun, dan mereka sangat terbuka untuk memberi kesempatan kepada wisatawan untuk mencoba belajar menenun. Hasil tenunan masyarakat Desa Bena ini pun dijamin tidak akan mengecewakan, karena mereka benar-benar mempertahankan warisan tradisi mereka. 

Maka dari itu, bagi wisatawan yang berkunjung kesini, jangan heran bahwa masyarakatnya memegang teguh untuk tidak bersentuhan dengan teknologi. Benar-benar serasa dibawa kepergi dari masa sekarang yang serba teknologi.

Pada 1995, lembaga sejarah dunia, UNESCO  (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menyematkan bahwa Kawasan ini termasuk kedalam salah satu warisan dunia, karena tradisinya dan bangunan-bangunan bersejarahnya yang masih ada sampai sekarang, dan menjadi bukti sejarah bagi masyarakat modern saat ini.

Untuk menjangkau daerah ini pun sangat mudah, Anda bisa menjangkau dengan jalur udara maupun jalur darat. Jika Anda memilih jalur udara, ada dua pilihan bandara yang bisa mengantarkan ke Desa Bena, yaitu Bandara Bajawa Soa, dan Bandara Komodo.

Jika memilih jalur darat, bisa menyewa mobil dari kota Flores, dan pastikan mobil yang Anda pilih untuk sewa memiliki performance yang kuat  dan tangguh, mengingat untuk jalur ke Desa Bena cukup terjal dan berkelok, dan dipastikan kemampuan menyetirnya juga cukup handal. Biaya masuk ke Desa Bena ini, Anda hanya cukup membayar retribusi resmi saja. 

Kami memerlukam waktu 10 jam perjalanan dari Desa Denge (Wae Rebo) dengan mampur di Cancar dan Ruteng sampai di Kota Bajawa. Batu-batu yang tersusun tanpa perekat merupakan peninggalan dari zaman nenek moyang mereka, bayangkan bagaimana teknologi zaman dulu begitu hebatnya, ungkap Rara salah satu wisatawan.

Yang pasti karena selain teknik yang hebat, warga kampung Bena juga serius menjaga dan melestarikan peninggalan dari zaman dulu termasuk dengan adat dan tradisinya, tutupnya.

Penulis: Thom Fallo

Dok Foto: Deri Abdul Aziz



17 comments for "Kampung Adat Bena, Kampung Purba Di NTT Dengan Warisan Budaya Yang Unik"

  1. Semoga tempat wisata di NTT khususnya Desa Bena selalu terjaga kelestariannya🙂

    ReplyDelete
  2. Semoga tempat wisatanya yang ad didesa Bena tetap terjaga🙏

    ReplyDelete
  3. Semoga tempat wisatanya ttap terjaga

    ReplyDelete
  4. Semoga pariwisata di NTT semakin maju 🙏🏻

    ReplyDelete
  5. semoga pariwisata di NTT tetap terjaga😇

    ReplyDelete
  6. Semoga pariwisata di NTT semakin maju🙏

    ReplyDelete
  7. Semoga pariwisata di NTT semakin maju.

    ReplyDelete
  8. Semoga pariwisata di NTT semakin maju dan tetap terjaga 😇

    ReplyDelete
  9. Semoga pariwisata di NTT semakin maju

    ReplyDelete
  10. Semoga pariwisata di NTT semakin maju ke depannya

    ReplyDelete
  11. Semoga pariwisata di NTT semakin maju ke depannya .

    ReplyDelete
  12. Waoo gagah sekali Rumah Adatnya🤗😇

    ReplyDelete
  13. Rumah adatnya sangat keren dan pemandangan ya juga sgnt bagus😊

    ReplyDelete
  14. Semoga pariwisata di Ntt semakin maju🙏

    ReplyDelete
  15. Semoga pemandangannya semakin keren dan pariwisata di NTT semakin maju 🙏

    ReplyDelete