Mahasiswa UNDANA Dan UNIMOR Cari Uang Regis Dari Kuli Bangunan Saat Libur Semester

Kefamenanu-Dua mahasiswa ini menjadi buruh bangunan atau kuli bangunan cari uang regis saat liburan semester. Mereka tinggal sekampung, tepatnya di Desa Tainsala, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Nama mereka yaitu Irenius Abainpah, Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang semester dua dan Rikardus Usfinit, Mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Pertanian, Universitas Timor (UNIMOR) Kefamenanu semester empat. 

Mereka berdua berasal dari keluarga petani, akan tetapi semangat belajarnya yang begitu tinggi sehingga berbagai pekerjaan dilakoni mereka demi kelangsungan studi mereka.

Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan menjadi alasan dasar untuk mereka harus mengambil jalan menjadi buruh bangunan saat liburan semester.

Di hari libur ini mereka kembali ke kampung halaman dan menghabiskan waktu dengan ikut bersama pemborong bekerja di proyek sebagai buruh tukang dengan iming-iming mendapatkan uang. Rencananya uang yang diperoleh akan dipakai untuk membayar uang regis kuliah dan keperluan saat masuk kembali kuliah.

Mereka mulai ikut bekerja di proyek mulai dari tanggal (2/7/2021 sampai hari ini). Penghasilan yang mereka dapat diperkirakan sudah sekitar 2 juta lebih. Mereka akan berherti bekerja sampai mereka kembali ke kampus masing-masing untuk membayar uang regis.

Untuk saat ini mereka sementara mengerjakan proyek irigasi atau saluran di salah satu Desa Di Kabupaten Belu. 

Ketika diwawancarai media, Iren dan Riko yang akrab di sapa ini mengaku senang bisa ikut kerja sebagai buruh tukang. 

Dari pada libur, kita pulang kampung dan tiap hari duduk cerita dengan kawan-kawan yang tidak menghasilkan lebih baik ikut proyek, dapat uang dan bisa bantu orang tua untuk meringankan beban uang regis atau biaya kebutuhan lain, ungkap Iren Abainpah, Mahasiswa Arsitek Undana.

Dengan bekerja sebagai buruh bangunan, kami mendapatkan upah yang sama karena sistem kerjanya borok. Jadi misalnya kami satu kelompok menghabiskan 100 meter saluran dikali dengan per meter 100 ribu, maka hasilnya akan kami bagi merata untuk kelompok kami. Jadi tidak ada pembeda antara kepala tukang dan buruh, tambahnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, orang tua kami mendukung kami ikut kerja di proyek supaya bisa tahu susahnya cari uang itu seperti apa? Kebetulan kami ini sementara kuliah, jadi kami bisa tahu susahnya hidup itu bagaimana. Jadi sekarang ini yang sementara sementara kami alami.

Saya sangat senang ikut kerja di proyek karena sudah bisa mencari uang sendiri untuk membantu orang tua membayar uang regis dan juga bisa dapat banyak pengalaman, tambah Riko Usfinit yang akrab disapa.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ikut kerja di proyek ini sangat melelahkan dan berat karena harus skop pasir, pikul batu, pikul semen, angkat campuran, timbah air, makan juga apa adanya yaitu hanya makan mie dan sayur putih tiap hari. 

Memang terasa berat sekali, tapi mau bagaimana, inilah kehidupan kami sebagai anak petani. Anak petani identinya dengan serba kekurangan.

Kalau tidak kerja ya pasti putus kuliah. Banyak teman-teman yang sudah putus kuliah karena masalah biaya, karena itu kami lebih memilih untuk bekerja dan membantu orang tua untuk kebutuhan kami dibangku kuliah, tutupnya.

Videonya dapat diklik pada link berikut: https://youtu.be/smqU7A4M6ow

Penulis; Thom Fallo


13 comments for "Mahasiswa UNDANA Dan UNIMOR Cari Uang Regis Dari Kuli Bangunan Saat Libur Semester"