Pegiat Tenun Milenial Minta Supaya Keterampilan Menenun Masuk Dalam Mata Pelajaran Mulok Di Sekolah


Kegiatan menenun

Perlu kita ketahui bahwa menenun adalah salah satu tradisi masyarakat Timor khususnya pada kaum wanita yang memiliki keahlian dalam merangkai seutas benang dari hasil olahan kapas yang ditenun menggunakan alat-alat yang sudah disediakan dengan beragam motif dari berbagai daerah yang ada di pulau Timor.

Selain di pulau Timor, di pulau lain juga perempuan-perempuan aktif menenun dengan motif kedaerahan masing-masing seperti motif pulau Sumba, Flores dan Alor.

Keahlian menenun ini sudah diwariskan dari nenek moyang kita dari zaman dahulu kala hingga sampai saat ini diteruskan dan diwariskan oleh para kaum wanita di masa sekarang dan diwariskan secara turun temurun.

Pada zaman dahulu para orang tua kita, kalau ingin menenun, mereka pertama-tama harus menanam biji kapas, dipelihara hingga berbuah, lalu dipetiknya dan diolah kapas tersebut dengan menggunakan BNINIS (alat giling kapas) setelah itu dimasukan pada TAKOK ABASTASUAN ABAS, dan masuk pada proses gulung benang.

Pada kesempatan ini kita akan melihat dan mengenal salah satu alat yang masih ada hingga sekarang Yang digunakan untuk menggulung benang dengan bahan dasar kapas.

Nisu

Alat ini digunakan untuk menggulung benang atau yang disebut dengan (NISU). Digunakan pada zaman dahulu hingga pada zaman sekarang. Kalau pada zaman sekarang kebanyakan sudah menggunakan bantuan kedua lutut atau kedua tangan. Setelah itu NON ABAS (urutkan benang yang sudah digulung satu persatu untuk bisa ditenun)

Tempurung kelapa

Tempurung kelapa ini dipakai untuk memasukan benang yang sudah digulung dan dipakai untuk non.

Kalau pada zaman sekarang ini atau pada zaman modern, sudah menggunakan alat-alat canggih sehingga benang tidak diolah lagi dengan cara sederhana yang harus merepotkan kita dari awal yaitu mengolah kapas, akan tetapi diolah menggunakan alat-alat canggih oleh pabrik benang yang menghasilkan benang dengan berbagai merek dan warna. Kita tinggal mendatangi pasar untuk membeli benang tersebut.

Kemudian dirangkai atau dipadukan beberapa benang hingga menjadi satu warna yang indah lalu ditenun hingga menjadi satu potongan panjang kain sarung khas daerah masing-masing di Pulau Timor.

Alat dan bahan untuk menenun pun sangat sederhana dan mudah didapat. Berikut ini adalah alat-alat dan bahan untuk menenun. Untuk bahan dalam menenun itu berupa BENANG dengan berbagai warna sehingga dipadukan membentuk sebuah motif.

1. ABAS

Abas (Benang)

Abas atau benang merupakan bahan dasar untuk membuat sebuah tenunan. Jaman sekarang mudah didapatkan di toko atau pasar. Tetapi jaman dulu dibuat dari pohon kapas.

2. NISU (seperti sudah ditunjukkan pada gambar di atas tadi, yaitu alat untuk menggulung benang)

Jadi, benang Yang sudah dibeli yang awalnya membentuk pintalan dengan tiap pintalan disebut satu kepala yang Kemudian dibuka pintalan itu lalu dimasukkan kedalam alat gulung benang dan kita menggulung benang sampai membentuk bulatan agar pada saat melakukan non semua berjalan teratur.

3. NIUN

Niun

Niun sebagai alat penahan pinggang.

4. ATIS

Atis

Atis adalah penyangga bagian bawah alat tenun yang terbuat dari kayu. Posisinya ada pada bagian bawah kain dan di depan Penenun.ini adalah Gambar Atis.

5. SENU

Senu

Senu adalah alat yang digunakan penenun untuk mengeraskan benang-benang agar terbentuk kain.

6. LIDI dan UT

Lidi Dan UT

Pada gambar ini menunjukkan alat yang disebut dengan Lidi Dan UT

Lidi ini berfungsi sebagai penanda kestabilan lebar kain tenun dan UT ini terbuat dari bambu berukuran kecil untuk disisipkan pada sela-sela kain tenun.

7. NEKAN

Nekan

NEKAN Juga terbuat dari bambu digunakan untuk menggantung yenunan agar bisa ditenun.

Inilah gambar yang lebih jelas mengenai alat alat tenun

Tenunan yang utuh

Cara untuk menenun juga sangat mudah sekali, kalau bagi yang sudah mahir sekali untuk waktu menenun itu kurang lebih satu minggu, tetapi bagi yang masih belajar, butuh waktu yang cukup lama. Dan apabila tenun ikat maka butuh waktu berbulan-bulan. Prosesnya agak lama karena bukan menggunkan lidi tetapi diikat menggunakan tangan saja.

Saya mulai belajar menenun sejak umur 15 tahun sejak saya tamat SMP kelas 3. Nenek saya yang mengajari saya untuk menenun. Dan puji syukur sampai sekarang ini saya bisa menenun satu buah kain tenunan dan saya masih butuh bantuan untuk membuat motif pada sebuah tenunan.

Saya sudah bisa menenun polos tanpa motif dan juga belum pernah menjualnya. Karena sekarang ini saya disibukan dengan aktifitas belajar di sekolah maka saya sudah jarang menenun karena tugas dari sekolah sangat banyak. Tetapi untuk bisa menghasilkan satu buah kain tenun saya sudah mampu secara sendiri, ungkap Elen Neno, Siswa kelas XII MIPA SMAN Insana Barat, TTU-NTT.

Kepada generasi milenial atau generasi sekarang harapan saya adalah mari kita belajar menenun agar warisan nenek moyang kita jangan hilang termakan waktu. Semoga generasi milenial terus mencintai dan mendalami keterampilan menenun ini sebagai suatu seni dan budaya bagi kita orang Timor. Ini adalah kekayaan kita sebagai atoin meto (orang dawan). 

Semoga keterampilan menenun dapat diajarkan di sekolah-sekolah sebagai mata pelajaran muatan lokal karena kain tenunan ini selain sebagai warisan budaya juga sebagai pakaian sehari-hari baik formal maupun non formal dan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat, tutupnya.

Hasil menenun generasi milenial

Sementara, Iren Amfotis pegiat tenunan asal Kiupasan, TTU ketika dimintai tanggapan terkait keterampilan menenun masuk dalam mata pelajaran muatan lokal ia sangat sepakat. Setahu saya,di SMP khusus Maubesi pernah ada tugas tentang menenun bahkan saya punya adik pernah bawa alat-alat tenun di sekolah sebagai nilai tugas mulok.

Hasil Karya Motif Tenunan Tulisan Nama (Iren Amfotis)

Sekali lagi saya berharap keterampilan lokal kita ini tidak punah dan banyak pegiat motif tenunan daerah telah mempromosikan motif tenunan kita sampai luar negeri dengan harga yang tinggi maka supaya warisan budaya kita tetap lestari dan tetap subur harusnya diajarkan di sekolah-sekolah, tutupnya. 

Penulis : Thom Fallo

32 comments for "Pegiat Tenun Milenial Minta Supaya Keterampilan Menenun Masuk Dalam Mata Pelajaran Mulok Di Sekolah"


  1. semoga akan ada lebih banyak lagi yg bisa mampu menenun kain motif, agar keterampilan menenun ini jangan menghilang/punahπŸ™‚.

    ReplyDelete
  2. Semoga akan ada lebih banyak lagi yang bisa mampu menenun kain motif ,agar keterampilan menenun ini jangan menghilang /punah...


    Nama:Imelda Haumau
    Kls:Xl ipa 2

    ReplyDelete
  3. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermotif lebih banyak agar ketrampilan ini jangan hilang dan punah


    Nama:DIANA TUTU
    Kelas:XII IPS 2

    ReplyDelete
  4. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermotif lebih banyak agar ketrampilan ini jangan hilang dan punah

    ReplyDelete
  5. Semoga ada yg bisa lebih banyak menun kain bermotif. agar keterampilan lokal kita tidak hilang atau punah��


    Nama:Florini Maumabe
    Kelas:Xl Ipa2

    ReplyDelete
  6. Semoga kita sebagai kaum wanita dapat meniru kekreatifan mereka.

    ReplyDelete
  7. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermotif ini lebih banyak lagi. Dan semoga kita sebagai wanita dapat berkreasi seperti mereka.

    ReplyDelete
  8. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermotif lebih banyak, agar keterampilan Lokal tidak hilang atau punah.


    Nama: Roberta sanit
    Kelas : Xl Ipa 2

    ReplyDelete
  9. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermototif ini lebih banyak lagi.dan semoga kita wanita dapat berkreasi seperti mereka

    ReplyDelete
  10. Semoga keterampilan menenun ini dapat dikembangkan dan dilaksanakan di sekolah kita agar dapat membuat para siswa semakin kreatif serta dapat mengembangkan pula kebudayaan Timor ini agar tidak mudah Langkah di daerah kita sendiri.

    ReplyDelete
  11. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermotif ini lbih byk dan semoga kita sebagai wanita bs berkreasi seperti mereka

    ReplyDelete
  12. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermotif ini lebih banyak dan semoga kita sebagai wanita dapat berkreasi seperti mereka

    ReplyDelete
  13. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermotif ini lebih bnyak dan semoga kita sbgai wanita dapat berkreasi seperti mereka

    ReplyDelete
  14. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermotif ini lebih banyak dan semoga kita sebagai wanita dpt berkreasi seperti mereka

    Nama:Melanita Funan
    Kelas:Xii Ipa

    ReplyDelete
  15. Semoga dengan artikel di atas kita sebagai perempuan bisa mengkreasi ikut seperti mereka

    ReplyDelete
  16. Smoga kemampuan kita para kaum wanita di bagain menenun bisa lebh bnyk agar bisa bnyk kreasi motif...dan smoga kita para wanita bisa seperti mereka

    Nama:Agatha Bona
    Kelas:XII ipa

    ReplyDelete
  17. Semoga dengan artikel di atas kita sebagai prempuan bisa mengkreasi ikut seperti mereka

    Maria Prisila Lafu
    Kelas:X1 Ipa 1

    ReplyDelete
  18. Semoga kemampuan kita para kaum wanita di bagian menenun
    Bisa lebih banyak kreatif motif dan semoga kita para wanita bisa menjadi seperti mereka

    Nama:kristofora kono

    ReplyDelete
  19. Semoga kegiatan tenun dapat dikembangkan dan dilaksanakan disekolah. Agar kami sebagai penerus bangsa dapat meneruskan warisan dari nenek moyang kita.πŸ™

    ReplyDelete
  20. Semoga kemampuan kaum wanita lebih maju lagi untuk menenun dan lebih banyak kreatif lagiπŸ™

    ReplyDelete
  21. Semoga dengan artikel di atas kita sebagai kaum perempuan bisa lebih kreatif lagi dalam hal menenun dan mengembangkannya πŸ˜‡πŸ™

    ReplyDelete
  22. Semoga menenun dapat membawa masa depan yg lebih baik.

    ReplyDelete
  23. Sebagai pewaris kebudayaan
    Seharusnya kaum muda tahu dan paham akan budaya masing² sehingga kebudayaan yang sudah di wariskan oleh nenek moyang tidak punah dan hilang. Oleh karna itu saya mendukung jika kegiatan Menenun dijadikan salah satu materi dalam pelajaran mulok sehingga budaya ini bisa terus kita lestarikan.

    ReplyDelete
  24. Semoga kita para kaum wanita sadar bahwa menenun adalah salah satu tradisi kita yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari

    ReplyDelete
  25. Budayakan Keterampilan Menenun Bagi Kaum Wanita Agar Menenun Tidak boleh Punah dimasa Milenial Ini.

    ReplyDelete
  26. Semoga ketrampilan menenun bagi kaum wanita dapat dikembangkan agar budaya menenun tidak hilang

    ReplyDelete
  27. Budayakan ketrampilan menenun bagi kaum wanita sehingga menenun jangan punah di masa milenial ini



    Nama:Kristina Tas'au
    Kelas:XII IPS2

    ReplyDelete
  28. Semoga keterampilan menenun kain bermotif ini lebih bnyak dan semoga kita sbgai wanita dapat berkreasi seperti mereka

    Nama:Maria Gabriela Fanu
    Kelas:XI IPA 1

    ReplyDelete
  29. Semoga ketrampilan menenun bagi kaum wanita dapat dikembangkan agar budaya menenun tidak hilang

    ReplyDelete

  30. Semoga kemampuan untuk menenun kain bermotif ini lebih bnyak dan semoga kita sbgai wanita dapat berkreasi seperti mereka

    ReplyDelete
  31. Kita harus budidayakan ketrampilan menenun agar budaya menenun tidak hilang dimasa milenial ini

    Fransiska Noniferti Metan
    XI ipa2

    ReplyDelete