Gara-Gara Utang, Sembunyi Di Kolong Tempat Tidur

 

Ini kisah nyata yang pernah saya alami dalam hidup saya dikarenakan keterbatasan atau kondisi ekonomi keluarga yang tidak jelas. Cerita ini tidak pernah saya ceritakan kepada orang lain, baik itu teman atau siapa saja tetapi hanya saya sendiri yang mengalaminya dan mengetahuinya.

Cerita nyata ini memang sangat menyedihkan bagi pribadi saya, apalagi kalau saya menceritakan pengalaman saya ini kepada orang lain. Gara-gara utang saya harus bersembunyi di kolong tempat tidur karena penagih dari dealer datang tagih di rumah. 

Kasian juga ya..., memang waktu itu saya tidak memiliki uang untuk bayar uang regis pada salah satu Universitas. Sebut saja Unimor (Universitas Timor) di Kefamenanu. Semasa kuliah memang saya menghabiskan waktu saya hanya untuk berkumpul dan berorganisasi dengan mahasiswa lainnya.

Apalagi dalam organisasi tersebut saya dipercayakan menduduki sebagai salah satu Wakil Ketua Bidang selama empat tahun. 

Karena keenakan belajar di organisasi mahasiswa saya lupa membantu orang tua untuk mencari uang agar dapat membiayai kuliah saya. 

Saya memiliki sebuah sepeda motor merk Susuki Smash yang saya peroleh dari hasil kredit. Sebelum saya kuliah, pekerjaan sehari-hari saya adalah ojek.

Saya tamat SMA tahun 2007 di SMA Negeri 1 Kefamenanu, TTU-NTT. Setelah tamat, saya tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi atau kuliah karena ketidakmampuan ekonomi, sehingga langkah yang saya ambil adalah kredit motor dan ojek.

Selama tahun 2007 itu saya ojek karena motor saya kredit dalam jangka waktu dua tahun. Masuk tahun 2008 pun saya masih tetap ojek. Sebenarnya saya tidak mau kuliah lagi karena kondisi ekonomi yang tidak jelas. Sekitar bulan juni tahun 2008 saya dipaksa oleh keluarga untuk kuliah. Saya pun mau, lalu saya daftar kuliah di Unimor dan uang masuk kuliah pertama diberikan oleh keluarga. 

Sambil ojek saya kuliah dan sambil kuliah saya ojek. Setelah motor saya selesai kredit saya fokus di kuliah saya sehingga lupa mencari uang. Waktu itu sudah semester enam. Pas mau regis saya tidak punya uang. Pergilah saya untuk gadai BPKB motor pada salah satu Dealer Honda di Kota Kefamenanu.

Urusan gadai BPKB motor beres dan saya pulang membawa uang sekitar empat juta rupiah. Dalam perjalanaan waktu, untuk membayar angsuran setiap bulannya saya mengalami kendala keuangan ekonomi sehingga pas tanggal jatuh tempo saya tidak pergi untuk menyetor uang di delaer.

Beberapa minggu kemudian melewati tanggal jatuh tempo, petugas dari dealer tersebut datang ke rumah saya untuk menagih. Saat petugas itu datang saya sementara berada di rumah. Petugas itu mengetuk pintu dan halo berulang kali juga saya tidak membuka pintu. 

Tetangga saya datang untuk membantu petugas itu untuk memanggil saya juga saya tidak membuka pintu rumah. Saya tetap berada di kamar karena takut untuk ditagih karena tidak memiliki uang. Waktu itu saya sendiri yang ada di rumah. Orang tua saya tidak ada di rumah.

Sekitar 30 menit, orang tua saya datang, karena takut dipanggil dan saya tahu kalau saya ada di kamar maka saya menyembunyikan diri saya di bawah kolong tempat tidur. Kalau waktu itu saya keluar maka saya malu dengan petugas dealer dan tetangga saya karena mereka memanggil saya berulang kali juga saya tidak membuka pintu untuk menemui mereka.

Akhirnya petugas dealer itu membawa sepeda motor saya ke dealer atau motor saya ditarik. Sampai melunasi bulan tersebut barulah motor saya diambil kembali. 

Satu minggu kemudian barulah saya pergi mengambil motor saya di dealer dengan membawa uang setoran, dan sampai selesai membayar angsuran pinjaman saya BPKB saya ditahan dengan alasan harus membayar denda sekian rupiah barulah bisa membawa pulang BPKB motor saya. Akhirnya BPKB motor saya ditahan di dealer sampai hari ini.

Sekian dulu cerita singkat ini dengan topik “Gara-gara utang, Sembunyi Di Bawah Kolong Tempat Tidur. Cerita ini bukan hoax dan memang benar-benar terjadi karena kesulitan ekonomi.

Penulis: Thom Fallo



Post a Comment for "Gara-Gara Utang, Sembunyi Di Kolong Tempat Tidur"