Sekilas Cerita Sejarah Paroki Santo Arnoldus Yansen Jak, TTU-NTT

Desa Jak sebelum nya sebuah stasi dari paroki Santo Andreas Tunbaba. Pelayanan pastoral sebagai sebuah stasi mulai dirintis sejak tahun 1978. Hal yang dibuat oleh para pastor paroki Tunbaba kala itu adalah menjadikan Jak sebagai tempat asistensi tetap pada natal dan paskah.

Konsentrasi pelayanan seperti natal dan paskah serta kunjungan pastoral yang rutin atau berkala inilah yang kemudian mendorong tubuh nya iman umat yang perlahan-lahan menuntun mereka menuju pendirian paroki.

Pada Tahun 2005, setelah dinilai layak dan pandang memenuhi syarat-syarat stasi Jak dan ditingkatkan statusnya menjadi "Bakal Paroki" melalui Surat Keputisan Uskup Atambua, Nomor 395/2005. Umat menyambut gembira berita ini. Dalam semangat iman dan kesadaran berparoki yang tinggi, umat bersama pastor paroki Tunbaba saat itu, Rm. Servas Naben, Pr mulai menata segala hal yang perlu menuju pendirian sebuah paroki secara definitif.

Pada Tahun 2009, setelah mulai persiapan yang panjang dan dinilai memenuhi syarat minimal, Uskup Atambua menerbitkan SK. No 12/2009 19 Januari 2009 tentang pendirian paroki Jak dengan pelindung nya Santo Arnoldus Yansen.

Harapan umat untuk berdiri sendiri menjadi sebuah paroki terwujud sesudah bersama dengan itu, Rm. Valentinus Funan, Pr diangkat sebagai pastor paroki pertama, umat menggembalakan umat dan paroki Jak.

Selanjutnya pada 22 juli 2009, paroki Jak diresmikan berdirinya sekaligus pelantikan pastor paroki oleh deken Kefamenanu Rm. Aloysius Kosat, Pr Saat itu dalam hikmat.

Paroki Santo Arnoldus Yansen Jak berada di arah timur wilayah Tunbaba, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah utara, Dekenat Kefamenanu.
Wilayanya berbukit-bukit, banyak batu besar dan airnya melimpah. Wilayah timur berbatasan dengan paroki Fafinesu dan Maubesi, utara berbatasan dengan paroki Manamas, selatan berbatasan dengan Bakitolas.

Luas wilayah paroki Jak terbilang kecil, terlihat dari jarak tempuh yang hanya 6 Km perjalan.
Jumlah umat paroki Santo Arnoldus Yansen Jak saat itu sebanyak 2,277 jiwa, terdiri dari 569 kepala keluarga, yang tersebar di 3 wilayah pemerintahan desa, 7 lingkungan dan 35 komunitas umat basis. Semuanya adalah umat katolik. Ada 3 (tiga) buah sekolah dasar dan sebuah sekolah menengah pertama yang menjunjung dunia pendidikan di paroki Jak.

Wilayahnya pertanian Jak berbukit bukit, namun sangat subur dan selalu mendatangkan panenan yang melimpah. Hanya ada sedikit tanah rata yang dijadikan persawahan, airnya melimpah sepanjang tahun, sehingga menjadi sandaran bagi petani sawah. Kehidupan ekonomi umat cukup memadai karena umat paroki Jak umumnya adalah tipe pekerja keras dan tekun mencari pasar.

Penulis: Odila Tas'au (Siswa SMA Negeri Insana Barat, Kelas XI MIPA)
Tulisan ini dikutip dari Buku Ziarah Pastoral Keuskupan Atambua dari masa ke masa (1938-2015).
Oleh Yosef M,l Hello, S. Pd M.Hum (editor)

Post a Comment for "Sekilas Cerita Sejarah Paroki Santo Arnoldus Yansen Jak, TTU-NTT"