Literasi Rendah, Ini 5 Cara Yang Harus Dilakukan Oleh Pemerintah Dan Masyarakat

Ket Foto: Hubertus Thomas Fallo (Guru SMAN Insana Barat, TTU-NTT)

Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang didalam nya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya “ Kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual ”.

Literacy berasal dari bahasa latin literatus, yang berarti, a learned person”atau "orang yang belajar”.

Literasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah;

1. Kemampuan membaca dan menulis

2. Pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu (Komputer)

3. Kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Salah satu point penting dari peraturan tersebut adalah mewajibkan sekolah menyelenggarakan program waktu 15 menit membaca buku nonteks pelajaran sebelum hari pembelajaran dimulai (setiap hari). Diharapkan melalui kegiatan ini maka siswa terbiasa membaca buku setiap hari dan terbentuk budaya baca di sekolah.

Beberapa lembaga penelitian menyebutkan bahwa Indonesia selalu menempati peringkat paling rendah soal minat baca. Untuk itu, agar minat baca orang Indonesia tinggi maka, inilah 5 cara yang sederhana agar dapat memacu dan menumbuhkan semangat literasi atau minat baca orang Indonesia;

1. Menumbuhkan Motivasi

Menumbuhkan motivasi minat baca harus dimulai dari dalam pribadi. Tanamkan dalam setiap pribadi bahwa dengan membaca akan menambah perbendaharaan pengetahuan akan kosa kata sehingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas cara berpikir kita.Hal ini tentu akan berdampak postitif bagi diri kita.

2. Adakan lomba perpustakaan model

Perpustakaan adalah tempat, gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan koleksi buku dan sebagainya.

Perpustakaan digunakan sebagai tempat baca agar menambah dan meningkatkan wawasan. Dengan membaca kita dapat memperkaya kosa kata. Perpustakaan sebagai tempat penyedia layanan informasi harus indah dan lengkap serta menarik minat pembaca.

3. Adakan lomba pojok baca antar kelas atau antar sekolah

 Pojok baca di sekolah harusnya dibuat sedemikian indah agar menarik perhatian warga sekolah. Jika di sekolah ada pojok baca, maka diwajibkan warga sekolah untuk memanfaatkan tempat tersebut sebagai tempat baca. Jika sudah terbiasa membaca di tempat (pojok baca) maka tempat tersebut akan dipakai sebagai tempat baca dan berdiskusi sehari-hari di lingkungan sekolah.

4. Buat lomba blog antar guru, siswa dan masyarakat umum

Blog adalah bentuk aplikasi web. Pada dasarnya merupakan bagian dari situs website yang dapat diakses secara online yang memiliki fungsi utama memuat tulisan-tulisan dan gambar. Jadi setiap tulisan siswa, guru dan masyarakat umum diposting pada blog pribadi masing-masing. Apalagi blog dilombakan dan pemenang diberi hadiah atau penghargaan maka akan ada banyak sekali bloger yang ingin menulis. Lomba blog juga rutin dilakukan setiap6 bulan atau setahun sekali. Dengan cara ini dapat meransang warga sekolah dan masyarakat untuk aktif membaca dan menulis. 

5. Wajibkan desa dan sekolah miliki website

Wajibkan perangkat desa, guru dan siswa untuk menulis artikel lalu dipublikasi di website. Informasi tentang sekolah dan desa dapat dipublikasi di website sekolah atau desa agar publik tidak ketinggalan informasi. Misalnya; kegiatan sekolah, kekayaan desa, budaya dan pariwisata serta informasi penting lainnya. Dengan cara ini dapat meningkatkan minat membaca dan menulis warga sekolah dan masyarakat.

Inilah beberapa cara sederhana untuk meningkatkan minat baca. semoga bermanfaat.

Penulis: Thom Fallo

Share :