Norci Nomleni: Tulisan Terakhir Seorang Perempuan
Pagi itu aku terbangun sebelum semua orang terbangun.
Sendiri aku bangun sekalipun waktu itu masih pagi-pagi buta. Menyentuh kaki di lantai begitu terasa dingin sampai ke ujung rambut. Aku kemudian berjalan keluar kamar, aku mendekati pintu depan hingga akhirnya ku buka pintu dan keluar.
Pagi itu aku berjalan mendekati pohon cemara di depan rumah, aku mendengar suara yang tidak asing. Masih teringat suara itu, memang suara itu selalu menjengkelkan bagi sebagian orang yang tidak ingin bangun pagi.
Di bawa pohon itu aku melihat langit yang masih hitam kemerahan. Hanya terlintas dalam pikiran, aku ingin sendiri sekalipun hanya 1 menit saja. Dengan tenang hati, aku menutup mata dan terus mendengar suara itu sejenak menghirup udara.
Ia...., suara burung yang berkicau dan ayam berkokok. Aku ikut merasakan betapa mereka bahagia menikmati suasana pagi itu.
Terlintas dalam pikiran, mungkin itu sebuah pujian untuk Tuhan karena pagi menyambut mereka dengan suka cita.
Mereka tidak merasakan sakit, ataupun tekanan dari siapapun.
Mereka sebebas-bebasnya menikmati hari baru yang Tuhan beri.
Jauh dari lubuk hati yang paling dalam😔 aku ingin seperti burung-burung yang setiap pagi berkicau dengan nyaring.
Seberapa besar aku merasakan cinta aku tidak akan mendapatkan bahagia yang sempurna seperti kicauan burung-burung.
Dengan ditemani kicauan burung-burung, aku teringat kesalahan yang pernah ku lakukan.
Aku berpikir karena dosa ku, aku akan kehilangan Tuhan 😢Aku akan kehilangan arah.
Hati ini tidak bisa menahan tekanan dan rasa sakit.
Ketika air mata menetes ada bisikan didalam hati "AKU MENGASIHImu" .
Mendengar suaru itu, aku semakin yakin Tuhan mendengarku.
Pertama dan terakhir aku mendengar suara itu.
Ku anggap ini kesempatan terakhir yang Tuhan berikan.
Aku akan menantikan jawaban terakhir dari Tuhan dalam Tulisan surat lewat Doa di kala aku berseru......😘
Tuhan hanya butuh satu pengakuan dosa yang tulus dari hati.🤧
Sekalipun jawabannya "tidak" akan ku terus belajar bertahan setia dan hanya hidup bersamaMu..... ia hanya bersamaMu Tuhan.
Hidup hanya satu kali...Nikmatilah hidup mu dengan benar,
Bunga Desemberpun akan layu dan mati, sekalipun akan hidup kembali tapi hidup dengan pucuk yang baru bukan yang layu dan yang mati itu.
Siapapun yang membaca tulisan ini, hargailah hidupmu dan cintailah hidup mu....
Jangan membiarkan kesempatan itu ada karena terkadang kesempatan tidak akan sama dengan harapan...
Aku mungkin tidak seberuntung mereka.
Tapi karena nafas ini meyakinkanku, bahwa ada satu tangan yang selalu menolongku. (Tuhan Yesus).
Ada masa dimana kita harus diam karena disakiti.
Tapi.... ada masa dimana Tuhan menguatkan kita dari diamnya kita.
Aku menyapa dengan Kasih Kristus semoga semua dalam keadaan yang bahagia.
Tetaplah berdoa... Karena ada harapan...
Penulis: Norci Nomleni (Aktivis Budaya Kab. Timor Tengah Selatan)
Amin.. segala yg terbaik Tuhan siapkan buat kita. Meskipun untuk mencapai ngeri yg penuh susu dan madu, kita harus melalui perjalanan panjang yang penuh dgn rintangan.. tp justru rintangan itu adalah cara yang Tuhan pakai,
ReplyDeleteAgar saat kita mencapai garis finis, kita benar-benar muncul sebagai pemenang/juara yg sejati.Semangat.... IMANUEL..
Regulasi bagian terakhir saya secara peribadi kurang sepakat...
ReplyDeleteTerima kasih semuanya atas supportnya
ReplyDelete