Siswa SMPN Fatumfaun Hasilkan Kain Tenun Untuk Dijual Dan Lestarikan Budaya

Kefamenanu- Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri Fatumfaun bersama dengan gurunya melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah, menghasilkan puluhan kain tenun berupa salendang (salendang; hasil kerajinan yang berupa bahan kain yang dibuat dari benang (kapas, sutra, dan sebagainya).

SMPN Fatumfaun berada di batas kota, terletak di Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kab. Timor Tengah Utara, NTT. Kurang lebih 4 Km jarak dari pusat kota Kefamenanu menuju jalur Atambua adalah jalan menuju ke SMPN Fatumfaun.

Plt. Kepala Sekolah Ida Royani Eba Akoit, S.Pd ketika dikonfirmasi Rabu (5/12/2018) menuturkan, yang menghasilkan karya berupa salendang itu adalah siswa kelas IX, dan dikembangkan lewat mata pelajaran prakarya dan sudah berjalan 2 tahun. Jadi untuk mata pelajaran seni budaya itu mereka menari dan tenun, sehingga untuk prakarya mereka praktek, dan ini sudah berjalan di tahun kedua.
Sementara awalnya yang punya ide briliant untuk kegiatan menenun ini dikembangkan di sekolah adalah ibu Kristiana Muki, S.Pd, M.Si dan Ida Royani Eba Akoit, S. Pd.

Dikatakan, dalam prosesnya semua guru SMPN Fatumfaun selalu mendukung kegiatan ini dan langsung ditangani oleh penata warna pak Kristo Neo, S. Pd, penata bunga/model ibu Liliana Natun, S. Pd dan guru mata pelajaran Prakarya Sofiana Bolaer, S.Pd.

"Jadi awalnya kami minta bantuan ibu Irna Muki untuk pengadaan benang, dan hasil tenun ini kami mau jual. Kalau ada yang mau beli silahkan dan kalau tidak kami guru yang beli, uangnya akan kami gunakan beli lagi benang untuk buat seragam," tuturnya.

Untuk modal awal kemarin itu anak-anak yang kumpul uang dan beli benang. Terkait dengan proses pendampingan kegiatan menenun itu guru-guru saja yang damping. Sedangkan orang tua hanya bantu non (non: tahapan pertama dalam menenun yaitu memasang benang pada alat menenun), terus dari gulung sampai tenun kami guru yang damping. Kebetulan saya juga tahu tenun sehingga tahun lalu itu ibu Irna Muki usulkan kami prakarya tenun saja. Tahun lalu itu laki-laki juga tenun, walau lucu tapi mereka tanggung jawab," tambahnya.

Adapun dari pihak sekolah menyebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar menenun bagi siswa di sekolah itu banyak manfaatnya yaitu;
1. Untuk melestarikan budaya
2. Kami tahu bagaimana kondisi keluarga siswa kami terutama ekonomi keluarga 30% saja yang mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Maka kami menyiapkan mereka dengan keterampilan yang mereka miliki dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.
3. Kami terinspirasi juga ketika orang asing mengenakan motif  insana dalam ajang international terutama modelshow.

Nah, karena jam prakarya hanya 2 jam maka mereka siswa lanjut mengerjakan di rumah. Rencana semester depan kami akan tenun seragam dan jika ada yang bantu kasih benang dengan senang hati kami terima," ungkapnya.

Penulis: Thom Fallo


Post a Comment for "Siswa SMPN Fatumfaun Hasilkan Kain Tenun Untuk Dijual Dan Lestarikan Budaya"