Segelas Kopi Penuh Tanggung Jawab

Siapa yang tidak pernah mendengar kata kopi atau bahkan merasakan kenikmatan dari segelas kopi? Tentunya banyak kalangan yang menyukai minuman yang satu ini baik yang tua maupun yang muda.

Idealnya orang-orang akan menikimati kopi di pagi dan sore hari di temani sepiring kue maupun rokok (bagi yang merokok).

Kenikmatan rasa kopi yang di nikmati oleh sebagian besar rakyat menengah ke bawah biasanya hanya di tentukan dari campuran kopi dan gula saat proses pembuatan.

Tidak semua orang bisa membuat kopi yang nikmat walaupun kelihatan hanya tinggal mencampurkan kopi dan gula di sebuah gelas. Bisa dibilang itu membutuhkan sebuah keahlian khusus karena di butuhkan campuran yang pas sehinnga kopi terasa nikmat saat di minum.

Bagi kalangan mahasiswa pada umunya, kopi adalah minuman yang pas untuk di nikmati saat berkumpul, bercerita, dan mengerjakan tugas bersama dengan teman-teman. Apalagi bagi mahasiswa yang bergabung dalam organisasi ekstra, bagi mereka kopi bukan hanya untuk di minum saat berkumpul saja tetapi juga merupakan kebutuhan khusus saat melakukan kegiatan di tempat berkumpul (base camp) mereka seperti saat sedang diskusi, rapat, maupun membahas agenda kegiatan yang di lakukukan selanjutnya.

Kopi  nikmat yang disajikan oleh seorang junior dalam organisasi pastinya dibuat dengan penuh tanggung jawab. Jika tidak di buat dengan penuh tanggung jawab pasti rasa kopinya tidak akan nikmat saat di minum.

Rasa kopi yang nikmat juga menunjukkan bagi pembuatnya bahwa dia sudah pantas untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar lagi.

Jadi, segelas kopi yang nikmat bisa di bilang merupakan sebuah tanggung jawab kecil menuju sebuah tanggung jawab besar oleh si pembuat kopi tersebut.
Bagaimana menurut kalian? Tanggung jawab atau bukan tanggung jawab?

Penulis: Thom Fallo

Post a Comment for "Segelas Kopi Penuh Tanggung Jawab"