Cerita Membangun Literasi Di SMAN Insana Barat
Dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Berbicara tentang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) tentunya merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai program unggulan bernama Gerakan Literasi Bangsa yang bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti anak melalui budaya literasi yaitu membaca dan menulis.
Salah satu kegiatannya adalah 15 menit membaca buku sebelum waktu belajar dimulai. Secara kultural masyarakat kita belum mempunyai semangat literasi yang tinggi. Warga sekolah juga belum mempunyai semangat literasi yang tinggi.
Gerakan literasi di sekolah merupakan suatu gerakan perubahan yang progresif revolusioner sehingga mendorong semangat siswa agar trampil dan berbudaya dalam membaca dan menulis.
Dengan membaca dan menulis, sesuatu yang kita belum diketahui dapat kita ketahui. Di sekolah siswa lebih banyak bermain, bercerita, ribut, jalan ke sana ke mari tanpa tujuan dari pada membaca buku.
Kurangnya pengetahuan siswa di bangku pendidikan adalah karena siswa telah terkontaminasi oleh virus
malas membaca dan menulis, sebab sumber pengetahuan adalah jika kebiasaan
membaca dan menulis dapat kita tingkatkan dalam kehidupan sehari-hari baik di
sekolah maupun di masyarakat.
Minat membaca masyarakat khususnya anak usia sekolah masih sangat rendah. Data dari United Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menyebutkan bahwa minat baca anak Indonesia hanya 0,01 %. Artinya dari 10.000 anak bangsa, hanya satu orang yang senang membaca.
Seperti yang dilansir di beberapa media waktu lalu, Duta baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Najwa Shihab mengatakan bahwa minat membaca masyarakat Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan Negara-negara lainnya.
Berdasarkan hasil study the Organisation For Economic Cooperation and Development (OCED) melalui program PISA-nya, menyatakan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam bidang literasi masih tertinggal dari Negara lain, berada pada peringkat 61 pada tahun 2012.
Saat ini minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Sebagian masyarakat Indonesia kesulitan mengakses buku secara pribadi untuk membaca.
Minat membaca masyarakat khususnya anak usia sekolah masih sangat rendah. Data dari United Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menyebutkan bahwa minat baca anak Indonesia hanya 0,01 %. Artinya dari 10.000 anak bangsa, hanya satu orang yang senang membaca.
Seperti yang dilansir di beberapa media waktu lalu, Duta baca Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Najwa Shihab mengatakan bahwa minat membaca masyarakat Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan Negara-negara lainnya.
Berdasarkan hasil study the Organisation For Economic Cooperation and Development (OCED) melalui program PISA-nya, menyatakan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam bidang literasi masih tertinggal dari Negara lain, berada pada peringkat 61 pada tahun 2012.
Saat ini minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah. Sebagian masyarakat Indonesia kesulitan mengakses buku secara pribadi untuk membaca.
Selain kesulitan akses untuk memperoleh buku bacaan, juga tidak
adanya penanaman kebiasaan membaca sejak dini sehingga menyebabkan rendahnya
minat baca dan pengetahuan anak usia sekolah.
Karena pada usia sekolah anak
dipacu untuk memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya yang kelak dipergunakan
untuk kepentingan hidupnya.
Oleh karena itu orang tua dan sekolah sangat penting dalam memfasilitasi anak untuk membaca baik dari segi waktu dan ketersediaan fasilitas.
Di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Kabupaten Perbatasan NKRI-RDTL kini memiliki banyak tempat baca secara gratis. Tempat baca tersebut antara lain Kantor Perpustakan daerah Kabupaten TTU, Telkom Kefamenanu dan pengguna handphone jenis android (buku elektronik).
Di Kantor Perpustakan Daerah banyak sekali buku-buku bacaan yang dapat dibaca secara gratis. Kehadiran pembaca di perpustakaan daerah juga sangat minim. Berdasarkan pengamatan, pengunjung hanya datang dan menggunakan fasilitas perpustakaan saat mengerjakan tugas sekolah atau kuliah.
Biasanya dikunjungi oleh mahasiswa dan siswa yang sekolah atau rumahnya tidak terlalu jauh dari kantor perpustakaan, padahal Perpustakaan Daerah ini milik seluruh masyarakat Kabupaten TTU.
Bagi pengguna adroid kesempatan emas inilah yang harus ditanggapi oleh anak usia sekolah untuk mendownload materi-materi pembelajaran dan buku-buku elektronik sebagai bahan bacaan di rumah dan di sekolah agar menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu orang tua dan sekolah sangat penting dalam memfasilitasi anak untuk membaca baik dari segi waktu dan ketersediaan fasilitas.
Di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai Kabupaten Perbatasan NKRI-RDTL kini memiliki banyak tempat baca secara gratis. Tempat baca tersebut antara lain Kantor Perpustakan daerah Kabupaten TTU, Telkom Kefamenanu dan pengguna handphone jenis android (buku elektronik).
Di Kantor Perpustakan Daerah banyak sekali buku-buku bacaan yang dapat dibaca secara gratis. Kehadiran pembaca di perpustakaan daerah juga sangat minim. Berdasarkan pengamatan, pengunjung hanya datang dan menggunakan fasilitas perpustakaan saat mengerjakan tugas sekolah atau kuliah.
Biasanya dikunjungi oleh mahasiswa dan siswa yang sekolah atau rumahnya tidak terlalu jauh dari kantor perpustakaan, padahal Perpustakaan Daerah ini milik seluruh masyarakat Kabupaten TTU.
Bagi pengguna adroid kesempatan emas inilah yang harus ditanggapi oleh anak usia sekolah untuk mendownload materi-materi pembelajaran dan buku-buku elektronik sebagai bahan bacaan di rumah dan di sekolah agar menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Kegiatan literasi
selama ini selalu disamakan dengan aktivitas membaca dan menulis, namun bisa
juga disamakan dengan cara seseorang berkomunikasi dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat.
Gerakan literasi sekolah adalah suatu gerakan partisipatif untuk meransang warga sekolah yaitu siswa, pendidik dan tenaga kependidikan untuk membiasakan budaya membaca, menulis dan berkomunikasi yang baik dan benar.
Gerakan literasi sekolah adalah suatu gerakan partisipatif untuk meransang warga sekolah yaitu siswa, pendidik dan tenaga kependidikan untuk membiasakan budaya membaca, menulis dan berkomunikasi yang baik dan benar.
Selama ini yang dibiasakan di sekolah adalah 15 menit sebelum
kegiatan belajar mengajar siswa dan guru membaca buku yang disesuaikan dengan
konteks atau target sekolah dan pendidik.
SMA Negeri Insana Barat adalah sekolah berstatus negeri yang terletak di Desa Letneo Selatan, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten TTU, Provinsi NTT dengan jumlah Siswa sebanyak 318 orang, memiliki 12 rombongan belajar dan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 35 orang. Jarak pusat kota kabupaten dengan sekolah sekitar 20 Km.
Saya salah satu guru mata pelajaran Biologi, penggiat literasi di sekolah. Langkah awal saya untuk mengembangkan dan menginspirasi kegiatan literasi di sekolah adalah saya harus memulai dari dalam diri saya.
Saya harus berbuat dari dalam diri saya sehingga bisa menjadi contoh bagi warga sekolah dan masyarakat. Dengan cara saya yang sederhana saya ingin mendorong kegiatan literasi di sekolah.
SMA Negeri Insana Barat adalah sekolah berstatus negeri yang terletak di Desa Letneo Selatan, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten TTU, Provinsi NTT dengan jumlah Siswa sebanyak 318 orang, memiliki 12 rombongan belajar dan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 35 orang. Jarak pusat kota kabupaten dengan sekolah sekitar 20 Km.
Saya salah satu guru mata pelajaran Biologi, penggiat literasi di sekolah. Langkah awal saya untuk mengembangkan dan menginspirasi kegiatan literasi di sekolah adalah saya harus memulai dari dalam diri saya.
Saya harus berbuat dari dalam diri saya sehingga bisa menjadi contoh bagi warga sekolah dan masyarakat. Dengan cara saya yang sederhana saya ingin mendorong kegiatan literasi di sekolah.
Ingin menginspirasi
warga sekolah, siswa dan guru untuk giat membaca, menulis dan berkomunikasi
yang baik menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Awal mulanya saya
menulis cerita pendek tentang pengalaman hidup saya.
Setelah selesai menulis saya kemudian berpikir bagaimana saya mempublikasi tulisan saya agar orang dapat membaca. Pikiran saya hanya satu yaitu membuat Majalah Dinding (Mading) di sekolah. Salah satu gebrakan yang saya buat adalah program Majalah dinding setiap kelas dan majalah dinding umum.
Setelah program majalah dinding dikerjakan dan dijalankan di sekolah, kemudian saya berharap agar setiap tulisan bisa dipublikasikan sehingga semua masyarakat dapat membaca. Salah satu cara adalah membuat tabloid sekolah. Tabloid sekolah salah satu bentuk media cetak untuk mempublikasi karya tulis.
Setelah tabloid selesai dikerjakan, tabloid sekolah tersebut dicetak dan diperbanyak kemudian saya jual di masyarakat. Banyak sekali tanggapan positif dari masyarakat terhadap aktivitas yang saya buat.
Setelah selesai menulis saya kemudian berpikir bagaimana saya mempublikasi tulisan saya agar orang dapat membaca. Pikiran saya hanya satu yaitu membuat Majalah Dinding (Mading) di sekolah. Salah satu gebrakan yang saya buat adalah program Majalah dinding setiap kelas dan majalah dinding umum.
Setelah program majalah dinding dikerjakan dan dijalankan di sekolah, kemudian saya berharap agar setiap tulisan bisa dipublikasikan sehingga semua masyarakat dapat membaca. Salah satu cara adalah membuat tabloid sekolah. Tabloid sekolah salah satu bentuk media cetak untuk mempublikasi karya tulis.
Setelah tabloid selesai dikerjakan, tabloid sekolah tersebut dicetak dan diperbanyak kemudian saya jual di masyarakat. Banyak sekali tanggapan positif dari masyarakat terhadap aktivitas yang saya buat.
Kemudian saya berpikir tentang
perkembangan jaman yang semakin canggih, arus teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin cepat dan tepat maka saya menghubungkan karya tulis
dengan teknologi informasi.
Saya membuat blog. Semua tulisan dipublikasikan lewat media online yaitu blog. Jadi ada tiga bentuk karya literasi yang saya kembangkan di sekolah untuk memacu, mendorong, meransang dan menginspirasi warga sekolah yaitu majalah dinding, tabloid sekolah dan blog.
Semua tulisan tentunya dipublikasi di media cetak dan online agar masyarakat umum dapat membaca hasil karya tersebut dan mudah-mudahan ada pengaruh yang signifikan dari apa yang saya buat. Untuk mencapai kegiatan tersebut tentunya berawal dari budaya membaca, menulis dan berkomunikasi secara baik dan benar.
Harapan dari saya adalah pada akhirnya warga sekolah selain melaksanakan tugas pokok sebagai pelajar dan pengajar tentunya juga punya keterampilan dibidang membaca, menulis dan berkomunikasi, karena pengetahuan itu ada di buku.
Saya membuat blog. Semua tulisan dipublikasikan lewat media online yaitu blog. Jadi ada tiga bentuk karya literasi yang saya kembangkan di sekolah untuk memacu, mendorong, meransang dan menginspirasi warga sekolah yaitu majalah dinding, tabloid sekolah dan blog.
Semua tulisan tentunya dipublikasi di media cetak dan online agar masyarakat umum dapat membaca hasil karya tersebut dan mudah-mudahan ada pengaruh yang signifikan dari apa yang saya buat. Untuk mencapai kegiatan tersebut tentunya berawal dari budaya membaca, menulis dan berkomunikasi secara baik dan benar.
Harapan dari saya adalah pada akhirnya warga sekolah selain melaksanakan tugas pokok sebagai pelajar dan pengajar tentunya juga punya keterampilan dibidang membaca, menulis dan berkomunikasi, karena pengetahuan itu ada di buku.
Ada buku cetak, buku
elektronik dan bahan bacaan lainnya. Terciptanya budaya kebiasaan membaca dan
menulis di keluarga, sekolah dan masyarakat kiranya dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan.
Hasil akhir yang ingin dicapai dari gerakan literasi yang dikembangkan di sekolah adalah menumbuhkembangkan budi pekerti siswa melalui pembiasaan menulis dan membaca, meningkatnya wawasan dan ilmu pengetahuan lewat membaca dan menulis, dan kegiatan membaca dan menulis dapat menjadi kegemaran siswa dan guru tersendiri sehingga dapat mempengaruhi masyarakat secara umum. Meningkatnya kapasitas warga sekolah dan lingkungan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Adapun beberapa cara yang saya lakukan untuk mengembangkan literasi dasar di sekolah secara bertahap untuk memacu, mendorong, merangsang dan menginspirasi warga sekolah yaitu :
Hasil akhir yang ingin dicapai dari gerakan literasi yang dikembangkan di sekolah adalah menumbuhkembangkan budi pekerti siswa melalui pembiasaan menulis dan membaca, meningkatnya wawasan dan ilmu pengetahuan lewat membaca dan menulis, dan kegiatan membaca dan menulis dapat menjadi kegemaran siswa dan guru tersendiri sehingga dapat mempengaruhi masyarakat secara umum. Meningkatnya kapasitas warga sekolah dan lingkungan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Adapun beberapa cara yang saya lakukan untuk mengembangkan literasi dasar di sekolah secara bertahap untuk memacu, mendorong, merangsang dan menginspirasi warga sekolah yaitu :
1. Gerakan
Majalah Dinding (Mading)
Sebelum saya menggambarkan soal kegiatan
membuat mading. Saya bertugas pertama di SMAN Insana Barat 1 Maret 2015. Awal mulanya
saya mengamati kegiatan pengembanagan diri warga sekolah.
Hari demi hari saya
mengusulkan kepada kepala sekolah untuk membuat papan mading kelas dan mading
sekolah. Kepala sekolah menjawab impian saya yaitu mengadakan papan mading.
Pada setiap kesempatan baik rapat dewan guru dan apel bersama siswa saya selalu
mengkampanyekan adanya kegiatan pengembangan literasi sekolah yaitu dengan membuat
mading setiap kelas dan mading sekolah.
Mading yang saya gagas yaitu memuat
judul mading setiap kelas sehingga menggambarkan kepribadian dan motivasi anggota
kelas, sedangkan mading sekolah saya memberi nama MIMPI yang berarti Mengejar
Impian Melalui Pendidikan.
Dalam isi mading
itu memuat kata pengatar, tim redaksi, cerpen, pantun, puisi, kisah inspiratif,
artikel dan berita. Isi mading selalu di update setiap bulan. Diganti dengan
tulisan-tulisan baru, sedangkan tulisan lama dimuat dalam tabloid sekolah dan
blog.
Saya kemudian mendeklarasikan mading
sekolah sebagai simbol wisata sekolah.
Melalui mading kelas siswa diwajibkan
untuk menulis, dan sebelum menulis tentunya
harus membaca. Jadi sebenarnya roh dari mading adalah membaca dan
menulis, setelah itu dipublikasikan dan menjadi salah satu karya wisata
sekolah.
Menjadikan mading sebagai salah satu karya wisata sekolah adalah salah
satu bentuk gerakan untuk mengajak warga sekolah membaca hasil karya siswa yang
telah dibuat dan dipasang pada mading. Sedangkan
mading sekolah merupakan karya dari guru-guru. Guru-guru harus menjadi motor
penggerak dan teladan dalam mengembangkan literasi sekolah.
2. Tabloid
Sekolah
Tabloid adalah satu satu format surat kabar
yang memuat kumpulan artikel dan berita yang diterbitkan oleh sekolah sebulan
sekali. Nama tabloid sekolah yang saya buat adalah MIMPI yang artinya Mengejar
Impian Melalui Pendidikan.
Niat awal saya untuk membuat tabloid adalah karena terdapat
banyak sekolah yang ada di di Kabupaten TTU namun belum mempunyai gagasan-gagasan
yang luar biasa untuk menciptakan karya tulis dalam bentuk tabloid sekolah.
Ada
Yang sekolah yang membuat tabloid sekolah tetapi di cetak oleh media
percetakan. Tabloid ini merupakan media publikasi tulisan siswa dan guru serta
masyarakat. Tabloid ini mendorong kemandirian ekonomi karena tabloid ini
dijual. Membuat tabloid sekolah tentunya memerlukan waktu yang banyak, biaya,
tenaga yang ekstra, ketekunan dan kesabaran yang panjang.
Di samping tugas pokok
saya sebagai guru yang sehari-hari adalah mengajar, mendidik, membina dan
melatih siswa, saya juga mengatur waktu yang tepat agar bisa menciptakan
tabloid sekolah.
Tujuannya adalah menginspirasi warga sekolah
dan masyarakat umum. Tabloid yang bernama MIMPI ini memuat 10 halaman kertas
hvs ukuran F4, dengan isi 20 halaman bolak-balik. Dibuat secara sederhana, menggunakan
bahan milik pribadi. Dicetak menggunakan mesin Printer merk Canon Pixma IP2770,
tinta dan kertas dibeli menggunakan uang pribadi.
Pengaturan tabloid
menggunakan aplikasi Microsoft Word, jadi setelah dicetak bentuknya seperti buku
tulis. Isi tabloid memuat kata pengantar, tim redaksi, artikel, cerita pendek,
berita, puisi, pantun, humor, karya inspiratif dan serba-serbi. Karya tabloid
ini pernah dijual dan laku terjual di kalangan masyarakat umum.
Tujuan menjual
tabloid sederhana ini adalah mengajarkan kepada warga sekolah dan masyarakat
umum bahwa melalui membaca dan menulis tercipta kemandirian ekonomi. Memulai
dari hal-hal sederhana namun mempunyai nilai-nilai yang besar. Mengerjakan hal
yang kecil tapi memiliki nilai yang besar.
3. Blog
Blog merupakan singkatan dari web blog yang
merupakan aplikasi web yang memuat tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting)
pada sebuah halaman web. Nama blog saya adalah Mimpi NTT
Alamat web blog saya
adalah www.mimpiintt.com. Penamaan blog
tersebut mempunya dua makna yaitu pertama MIMPINNT : Singkatan MIMPI adalah
Mengejar Impian Melalui Pendidikan sedangkan NTT adalah Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Mengejar impian melalui pendidikan maksudnya setiap orang tentunya
memiliki impian yang berbeda-beda agar suatu kelak berhasil atau sukses. Impian
itu tentunya diperoleh lewat pendidikan.
Ada pendidikan formal yang dilakukan di lembaga
pendidikan seperti Sekolah dan Universitas, sedangkan pendidikan nonformal
diperoleh melalui pengalaman-pengalaman belajar di lingkungan tempat tinggal
dan pergaulan sehari-hari.
Sejatinya lewat membaca dan menulis lahir pemimpin
profesional, berbudi pekerti luhur, kreatif dan inovatif di NTT. Orang
tersebut harus mampu memimpin diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan
Negara.
Blog yang saya buat selalu memuat dan mempublikasi kegiatan-kegiatan
positif, inspiratif dan motivasi dibidang pendidikan, pertanian, peternakan dan
semua bidang kehidupan. Isi blog memuat berita, artikel dan cerita pendek
inspiratif.
Tulisan di blog tidak
mengandung unsur SARA dan fitnah, tetapi yang ditampilkan adalah tulisan-tulisan
aktual yang bersifat positif, menginspirasi dan memotivasi masyarakat secara
umum. Tentunya blog yang saya buat berharap dapat mempengaruhi, memotivasi dan
merangsang siswa dan masyarakat umum untuk senang membaca dan menulis.
Terkait dengan beberapa program
literasi yang saya buat, ada berbagai kendala yang saya temukan yaitu masalah
waktu karena selain pekerjaan saya sebagai guru yang sehar-hari adalah pengajar,
saya juga harus mengatur waktu sehingga dapat menulis dan mengembangkan karya
tulis sekolah dan dapat dipublikasi.
Kendala yang ditemukan siswa di sekolah
adalah minimnya bahan bacaan berupa buku-buku fiksi dan nonfiksi sehingga dapat
mengembangkan wawasan siswa lewat kegiatan
membaca, menulis dan mempublikasi. Jadi kendala yang paling utama yaitu waktu
dan minimnya bahan bacaan untuk warga sekolah baik itu siswa dan guru-guru.
Kendala
lain adalah tidak adanya biaya untuk pengadaan mesin cetak yang berkualitas, kertas
dan tinta untuk mencetak tabloid sekolah agar dipublikasi dan dipasarkan luas.
Tidak adanya biaya pulsa internet agar tulisan-tulisan dapat dimuat di blog dan
dipublikasi secara online.
Hasil yang didapat dari beberapa
program literasi saya rasa sudah sangat memuaskan walaupun belum sesuai
harapan. Tetapi pada prinsipnya siswa akan didorong, diberi semangat,
dibiasakan, diamati dan dibimbing untuk dibiasakan membaca dan menulis.
Meskipun
dengan berbagai macam kesibukan sebagai guru di sekolah dan kepala keluarga di
rumah tetapi dapat menghasilkan karya berupa mading, tabloid dan blog. Ini
salah satu kemajuan yang sangat baik.
Warga sekolah juga turut aktif ambil
bagian dalam mendukung kegiatan-kegiatan literasi sekolah. Siswa dipacu untuk
meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan lewat membaca, menulis dan menghasilkan
karya tulisnya yang kemudian dipublikasi. Harapan saya adalah terciptanya
budaya senang membaca dan menulis bagi generasi penerus bangsa secara khusus
dan masyarakat pada umumnya.
Program literasi yang dijalankan
sangat-sangat bermanfaat bagi siswa. Kegiatan membaca dan menulis bagi siswa adalah
target utama. Siswa harus dibiasakan, dibimbing dan diamati. Berkaitan dengan
program literasi sekolah siswa memperoleh berbagai manfaat yaitu :
1. Siswa
dapat menumbuhkan budaya membaca dan menulis
2. Siswa
mendapat pengetahuan umum dan informasi yang berguna bagi kehidupannya
3. Siswa
dapat mengetahui berbagai peristiwa yang sedang terjadi
4. Siswa
dapat meningkatkan kapasitas diri
5. Siswa
dapat meningkatkan pembelajaran sosial dan emosional
6. Siswa
dapat meningkatkan keterampilannya dalam bidang menulis
7. Siswa
dapat menuangkan perasaannya melalui membaca dan menulis
Secara umum penerapan
literasi sekolah mampu memberi dampak yang positif dan berjenjang terhadap
warga sekolah dan warga masyarakat. Harapan
jangka panjang adalah terciptanya ekosistem masyarakat pendidikan agar
kelak dapat bersaing di dunia internasional karena memiliki segudang pengalaman lewat membaca dan menulis.
Adanya perubahan perilaku siswa, semakin terbiasa
untuk membaca dan menulis. Tetapi sebelum menulis tentu harus membaca.
Saat
siswa menulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar makan siswa
harus membaca kosa kata yang benar sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Dari hal-hal sederhana seperti ini maka secara umum dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan siswa.
Rencana pengembangan
program literasi di masa mendatang adalah adanya upaya-upaya yang besar yang
terencana dan sistematis dari warga sekolah untuk menumbuhkan semangat budaya
membaca dan menulis.
Di lingkungan sekolah akan dibangun pondok dan taman baca
yang sederhana tetapi menarik warga sekolah untuk menjadikan pondok dan taman
baca sebagai tempat rekreasi.
Tempat tersebut akan digunakan sebagai tempat
membaca dan menulis demi meningkatkan program literasi di sekolah. Kegiatan
nyata literasi sekolah akan ditumbuh kembangkan lagi sehingga menjadi subur di
lingkungan sekolah.
Siswa sebagai target utama untuk membaca dan menulis, akan
direncanakan membentuk tim penilaian selama proses belajar mengajar
berlangsung dan akan dilakukan penilaian.
Penilaian ini
berdasarkan banyaknya karya tulis yang dibuat oleh siswa dan persentasi
keaktifan siswa di perpustakaan sekolah.
Siswa yang terbanyak membaca di
sekolah dan menghasilkan karya tulis maka pada akhir semester atau akhir tahun
pelajaran siswa tersebut akan di nobatkan sebagai Raja dan Ratu baca tulis dan
akan diberikan penghargaan untuk memotivasi siswa.
Rencana program literasi
ke depan juga akan membuat poster yang berisi gambar dan tulisan pendek dengan
tujuan mengajak, memotivasi dan menginspirasi warga sekolah dan warga
masyarakat untuk membaca dan menulis. Berkaitan dengan publikasi akan lebih
ditingkatkan lagi bentuk-bentuknya.
Dari bentuk mading yang sederhana akan ditingkatkan
lagi kualitas dan bentuknya, model tabloid juga direncanakan untuk di cetak
menggunakan mesin cetak dan kertas yang sesuai standar pasar agar dapat
menghasilkan tabloid yang modern dan di jual, dan tampilan-tampilan blog yang
baik serta meningkatkan isi tulisan agar dapat menarik pengunjung dan pembaca.
Selain guru, jika
literasi sudah membudaya pada sekolah diharapkan kepada berbagai pihak untuk
turut serta dalam mendukung gerakan ini. Adanya kerja sama yang baik antara
sekolah dan pemerintah.
Guru-guru diberikan bimbingan dan pelatihan tambahan
agar menjadi guru profesional, guru kreatif dan guru inovatif sehingga dapat
mentransfer ilmunya pada siswa di sekolah.
Pemerintah membantu sekolah untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas perpustakaan sekolah. Menambah bahan bacaan
berupa buku-buku. Gerakan literasi memang sangat membutuhkan kepedulian dan
kerja sama semua pihak, bukan saja menjadi tanggung jawab pihak tertentu saja.
Peran orang tua dan wali siswa juga penting untuk mendorong gerakan literasi.
Bukan saja di sekolah, tetapi di rumah, di masyarakat dan di mana saja berada. Pada
akhirnya Gerakan Literasi Sekolah dapat menjadi budaya warga sekolah.
Dari literasi kita bisa hidup, bisa belajar menemukan ilmu baru dan menghasilkan uang. Sebagai contoh kita belajar dari google untuk membuat blog, website, youtube yang dipakai sebagai lahan pekerjaan alternatif tapi menghasilkan uang yang besar sebagai alternatif untuk mengurangi pengangguran
Para guru yang
menjadi api semangat Gerakan Literasi Sekolah harus terus berjuang, jangan putus
asa, pantang menyerah, walau banyak tantangan yang dihadapi berat baik dari
dalam diri sendiri maupun tantangan yang datang dari luar.
Sebuah perjuangan
tentunya memerlukan pengorbanan. Menjadi guru harus menjadi guru luar biasa,
menjadi guru harus menjadi guru inspiratif (Dikutip Dari Ketua PB PGRI Pusat)
Penulis : Thom Fallo
Semoga semua siswa tetap semangat belajar agar lebih kreatif
ReplyDeleteBagus , tetap semangat pak , jadilah guru yang berinspirasi agar bisa mengajar dan membimbing kami murid-murid jauh lebih baik ke depannya 👍
ReplyDeleteTetap semangat dalam membimbing kami pa guru
ReplyDeletesemoga tetap semangat dalam membimbing kami pak guru
ReplyDeleteTetap semangat Pak Guru😇💪
ReplyDeleteTetap semangat ee pak guru💪
ReplyDeleteuntuk selalu membimbing kmi pak guru💪🙏
Fransiska Noniferti Metan
XI ipa2
Tetap Semangat pak guru💪😇
ReplyDeleteBagus , tetap semangat pak , jadilah guru yang berinspirasi agar bisa mengajar dan membimbing kami murid-murid jauh lebih baik ke depannya 👍.
ReplyDeleteNama : Algorius Oemanas
Kelas : lX IPA 1
Tetap semangat pak guru
ReplyDeleteTetap semangat dalam membimbing kami .
ReplyDeleteRoberta sanit
Tetap semang pak guru
ReplyDeleteSemoga semua siswa lbih giat belajar dan tetap semangat
ReplyDeleteTetap semangat pak guru 💪😇
ReplyDeleteNama: Elmalinda Nautani (XI IPA 2)
Tetap semangat pak guru 💪😇
ReplyDeleteNama: Elmalinda Nautani (XI IPA 2)
Tetap semangat dalam membimbing kmi pak guru💪
ReplyDeleteKristofora kono
Wow tetap semangat dan terus berkarya Bpk guru💪
ReplyDeleteAgar Bpk bisa jadi cth yg baik buat km🙏
Tetap semangat yah pak Agar bisa menjadi guru yang berinspirasi dan Inofasi bagi kami.💪
ReplyDeleteKita semua harus tetap semangat dalam berliterasi dan harus lebih giat lagi🙏
ReplyDeleteTetap semangt pak guru..semoga semua siswa bisa ambil contoh dari pak guru😇
ReplyDeleteTetap semangat dalam membimbing kami siswa siswa semoga kami bisa balajar lebih baik ke depannya lagi
ReplyDeleteTetap semangat pak guru dalam membimbing kami ...smga kami siswa siswi bisa mengambil contoh dari pak guru ☺️🙏
ReplyDeleteNama :Gregoriana Naisanit
Kelas:Xll IPS 2
Tetap semangat pak guru dalam membimbing kami ...smga kami siswa siswi bisa mengambil contoh dari pak guru ☺️🙏
ReplyDeleteNama :Gregoriana Naisanit
Kelas:Xll IPS 2